FOOTBALL265.COM - Eks petenis nomor satu dunia, Carlos Moya, mengaku stres ketika harus melatih seorang Rafael Nadal jika dibandingkan murid-muridnya sebelum ini. Moya dan Nadal mulai bekerja sama sejak tahun 2016 lalu.
Moya sebenarnya sudah kenal cukup lama dengan Nadal mengingat mereka memang berkecimpung di dunia yang sama. Apalagi, Moya pun berstatus senior Nadal dan sama-sama berasal dari Spanyol.
“Saya selalu berhubungan dengannya sepanjang kariernya, tapi sekarang berbeda karena apa yang terjadi di lapangan juga menjadi tanggung jawab saya,” ucap Moya, dikutip dari laman berita sports tenis Tennis World USA.
Namun hal yang membuat Moya stres ketika harus menangani Nadal adalah popularitasnya yang sudah begitu mendunia. Moya mengaku harus sangat hati-hati baik dalam berucap maupun bertindak.
“Lihat saja berapa banyak wawancara yang harus saya lakukan, begitu pula dengan pesan-pesan WhatsApp yang masuk. Semua ini yang membuat Anda tertekan, lebih stres, tetapi sangat menyenangkan dan saya tidak bisa protes,” ujarnya lagi.
Sebelum Nadal, Moya juga pernah melatih petenis Kanada, Milos Raonic. Ia pun tidak membantah kalau menangani Nadal jelas jauh lebih stres karena sifatnya yang benar-benar kompetitif dalam segala hal, bahkan saat bermain golf atau kartu.
Beruntung, Moya sudah mengenal baik Nadal dan menganggap hal tersebut sebagai sebuah keuntungan di tengah-tengah rasa stresnya. Ketika bersama Raonic, Moya harus mencari waktu yang tepat untuk membuka pembicaraan, namun tidak dengan Nadal.
Menurutnya, seorang pelatih harus punya hubungan batin dan mengetahui apa yang dirasakan pemainnya. Ia juga memuji Nadal sebagai seorang kompetitor dan selalu ingin menang di setiap kompetisi.
Ikuti Terus Berita Tenis dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di FOOTBALL265.COM