Komentator Asing Sebut Marcus Lebih 'Lemah' dari Kevin Sanjaya, Netizen: Sotoy

Rabu, 29 Mei 2019 19:47 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Humas PBSI
Poin kemenangan pertama disumbang oleh ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon setelah mengalahkan Marcus Ellis dan Chris Langridge. Foto: Humas PBSI Copyright: © Humas PBSI
Poin kemenangan pertama disumbang oleh ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon setelah mengalahkan Marcus Ellis dan Chris Langridge. Foto: Humas PBSI

FOOTBALL265.COM – Penampilan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon mendapatkan komentar miring dengan dianggap lebih lemah dari pasangannya, Kevin Sanjaya Sukamuljo oleh komentator asing, Steen Perdesen.

Komentar tersebut dilontarkan oleh Steen di pertandingan babak semifinal Indonesia vs Jepang, kala Kevin/Marcus berhadapan dengan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.

Dalam sebuah rekaman video yang diunggah oleh @ftosport di Instagram, Steen menyebut Marcus sebagai sosok yang ‘lemah’ dan penampilannya yang kurang apik bisa di atasi dengan performa Kevin yang lebih baik ketimbang dirinya.

Steen juga turut mengatakan bahwa penampilan Marcus bisa menjadi sasaran empuk bagi perwakilan Jepang untuk menjungkalkan ganda putra nomor satu dunia.

“Aku pikir dia bermain bagus karena Kevin telah bekerja sangat keras di bagian belakang . Jika aku pelatih Jepang maka aku akan menargetkannya, karena aku pikir secara keseluruhan dia yang terlemah di antara keduanya,” tutur Steen.

Pernyataan itu pun membuat netizen kesal, mereka menilai bahwa komentar yang diujarkan oleh Steen sangat tidak profesional dan dianggap sebagai ucapan sok tahu.

“Kalo menurut gue komentar Steen sangat tidak profesional. Gue malah kai ini liat yang dominan koh Sinyo (Marcus),” tutur @ayangdena.

“Komentar Steen tidak profesional dan terlalu sotoy (sok tahu),” kata @andinirahmaa.

Namun komentar tersebut terbantahkan setelah Kevin/Marcus berhasil mengalahkan lawannya berkat kerja sama yang baik lewat dua game sekaligus dengan skor 21-14, 21-18. Tapi sayang, Indonesia hanya mampu menjadi juara tiga usai kalah dari Jepang dengan skor 1-3.