Roller Coaster Karier Lee Chong Wei: Nomor Satu Dunia Hingga Kasus Doping

Kamis, 13 Juni 2019 20:48 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Lanjar Wiratri
© BHarian
Datuk Ng Chin Chai (kiri) saat merangkul Lee Chong Wei, tak lama setelah terserang kanker hidung. Copyright: © BHarian
Datuk Ng Chin Chai (kiri) saat merangkul Lee Chong Wei, tak lama setelah terserang kanker hidung.
Perjalanan Karier Lee Chong Wei

Memulai karier profesional di dunia bulutangkis di tahun 2000 pada usia 18 tahun, tak butuh waktu lama bagi Lee Chong Wei untuk menunjukan kualitas yang dimilikinya.

Ditahun 2000 tersebut, Lee Chong Wei langsung mampu bebicara di level dunia dengan meraih medali perunggu di kejuaraan bulutangkis Asian Junior Championship di Kyoto dan juga World Junior Championship di Guangzhou, China.

Sementara di level senior, capaian luar biasa Lee Chong Wei dimulainnya dengan meraih medali perunggu di kejuaraan dunia tahun 2005 di Anaheim, Amerika Serikat.

Setelahnya gelontoran prestasi berhasil digondol pria keurunan China itu. Puncaknya, di tanggal 29 Juni 2006, status sebagai tunggal putra terbaik dunia didapatnya dan bertahan hingga 348 pekan.

Sialnya setelah beberapa tahun berada di puncak prestasi, Lee Chong Wei justru terjerembab di titik terendah seorang atlet. Dirinya terlibat dalam skandal doping tahun 2014. Meski mengaku tak sengaja mengkonsumsi obat tersebut, Lee Chong Wei  harus merasakan pil pahit dilarang tampil selama delapan bulan di turnamen bulutangkis dunia.

Sempat kembali ke lapangan, di usia yang tak lagi muda, masalah kembali menghampiri Lee Chong Wei yaitu ketika dirinya terserang kanker hidung awal bulan juli lalu. Penyakit yang kemudian membuatnya seakan sulit untuk kembali ke kancah bulutangkis dunia dan akhirnya gantung raket, Kamis (13/06/19).

Satu hal lagi yang menjadi hal menarik dalam perjalanan karier Lee Chong Wei. Meski berada dalam puncak penampilan, dirinya selalu gagal untuk bisa membawa pulang gelar juara di kejuaraan dunia dan juga Olimpiade dan mayoritas kegagalan itu disebabkan oleh satu orang musuh bebuyutan asal China, Lin Dan.