Ditanyai Soal Riony Mainaky, Legenda Tunggal Putri: Riony harus Bekerja Ekstra Keras!

Kamis, 8 Agustus 2019 13:06 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© badmintonindonesia.org
Legenda tunggal putri, Lidya Djaelawijaya memberikan komentar terkait Riony Mainaky. Copyright: © badmintonindonesia.org
Legenda tunggal putri, Lidya Djaelawijaya memberikan komentar terkait Riony Mainaky.

FOOTBALL265.COM - Legenda bulutangkis tunggal putri Indonesia, Lidya Djaelawijaya memberikan pandangannya soal pelatih tunggal putri Tanah Air saat ini yaitu Riony Mainaky.

Seperti diketahui, Rionny resmi ditunjuk sebagai pelatih Kepala tunggal putri PBSI pada bulan April lalu dan terhitung baru melatih sektor tunggal putri sekitar kurang lebih 4 bulan.

Riony bukan pelatih sembarangan, ia tercatat memiliki peran penting dalam kebangkitan bulutangkis Jepang. Nama-nama seperti Akane Yamaguchi dan lain sebagainya merupakan bukti nyata dari tangan dingin Riony.

Namun di Indonesia, banyak yang berpendapat bahwa Riony sepertinya masih kesusahan untuk bisa mengembangkan bakat-bakat Srikandi Tanah Air sehingga tak heran jika banyak yang menuntut adanya progress secara besar-besaran.

Tetapi, Lidya Djaelawijaya justru memiliki pandangan yang berbeda soal mantan pelatih Timnas Jepang tersebut saat diwawancarai oleh redaksi portal berita olahraga INDOSPORT, Sabtu (03/08/19) lalu.

"Kak Riony memiliki tugas yang ekstra untuk melatih fisik serta mental tunggal putri Indonesia, karena sebelumnya Kak Riony saat melatih di Jepang, ia memiliki tipe pemain yang disiplin dan ulet. Jadi, ia harus terapkan hal itu di pemain kita," ujar Lidya kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT.

Mantan juara Indonesia Open tersebut juga menuturkn kalau sebenarnya tunggal putri Indonesia itu lebih memiliki skill dan pukulan yang lebih baik, hanya saja masih terkendala di mentalitas.

"Pukulan dan skill pebulutangkis Indonesia itu lebih baik sebenarnya, hanya saja daya juangnya sangat kurang. Lihat saja bagaimana Akane bermain. Dia posturnya jauh dari para pemain kita, tetapi dia ulet, sabar dan kuat. Itu yang harus dicontoh," pungkasnya.

Selanjutnya, tugas berat tengah menanti Riony untuk membuat Gregoria Mariska dan Fitriani bisa berbicara lebih banyak di panggung Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 di Basel, Swiss mulai 19-25 Agustus 2019 mendatang.