Profil Prannoy HS, Penghancur Lin Dan di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019

Selasa, 20 Agustus 2019 19:01 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Lanjar Wiratri
© Getty Images
Prannoy Haseena Sunil Kumar. Copyright: © Getty Images
Prannoy Haseena Sunil Kumar.
Profil Prannoy HS

Perjuangan Karier

Prannoy HS yang lahir 17 Juli 1992 merupakan putra dari Sunil Kumar, juara All India Air Force Badminton. Ayahnya merupakan inspirasi terbesar Prannoy dalam menjalani karier bulu tangkis sejak muda.

Prannoy mulai bermain bulu tangkis sejak umur 10 tahun. Tidak mudah bagi Prannoy untuk mendapatkan pelatih profesional sejak muda.

Bakatnya tercium oleh Pullela Gopichand. Prannoy dilatih oleh Gopichand mulai dari pemulihan cedera hingga bisa sampai mentas di ajang nasional bahkan internasional.

Rentetan Prestasi

Setelah penampilan mengesankan di pentas nasional, Prannoy mulai melebarkan sayap di ajang internasional pada tahun 2010.

Nama Prannoy mulai mencuat saat merebut perak di Summer Youth Olympics. Ia kembali meraih perak di ajang Bahrain International Challenge 2011.

Setelah itu, Prannoy sempat mengalami cedera yang mengganggu kariernya. Akan tetapi, Gopichand kembali hadir sebagai sosok penyelamat.

Prannoy kembali lagi pada tahun 2013 dan langsung menembus final Tata Open International Challenge. Sayangnya, ia belum kembali ke puncak penampilannya dan kalah dari Sourabh Verma.

Pada tahun 2014, Prannoy mulai mengikuti banyak kejuaraan Grand Prix. Ia sempat masuk final Vietnam Open Grand Prix namun kalah dari unggulan pertama asal Indonesia, Dionysius Hayom Rumbaka.

Prannoy kembali bermasalah dengan cedera. Namun demikian, ia kembali bangkit dan mampu menembus semifinal India Open Grand Prix 2015 yang salah satu aksi terhebatnya dengan mengalahkan pebulu tangkis nomor 2 dunia, Jan O Jorgensen.

Cetak Sejarah

Prannoy HS mencetak sejarah sebagai pebulu tangkis India pertama yang sukses meraih juara Yonex US Open pada tahun 2017.

Gelar tersebut juga menandai trofi ketiga Prannoy di level Grand Prix Gold setelah sebelumnya meraih juara di Indonesian Masters 2014 dan Swiss Open 2016. Pada tahun 2017 pula, Prannoy sukses mengalahkan idolanya, Chen Long, di Indonesia Open.

Prannoy meraih peringkat terbaiknya di BWF pada periode April sampai Juni 2018 dengan menempati urutan 8. Ia kini berada di ranking 22 World Tour.