Evaluasi Ganda Putra Indonesia Pasca Chinese Taipei Open 2019: Terlalu Meremehkan

Sabtu, 14 September 2019 22:30 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Humas PP PBSI
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di babak pertama Indonesia Open 2019. Copyright: © Humas PP PBSI
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di babak pertama Indonesia Open 2019.

FOOTBALL265.COM - Berikut evaluasi para ganda putra wakil Indonesia pasca berakhirnya ajang bulu tangkis Chinese Taipei Open pada 8 September 2019 lalu.

Dalam turnamen yang berlangsung di Taipei Arena tersebut, langkah para ganda putra Indonesia hanya bisa mencapai babak perdelapan final yang diwakilkan oleh Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian.

Di ajang bulu tangkis kelas Super 300 tersebut, Indonesia di wakilkan oleh empat ganda putra diantaranya adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian, Akbar Bintang/Muhammad Reza, Sabar Karyaman/Frengky Wijaya, serta Wahyu Nayaka/Ade Yusuf.

Pada babak pertama wakil Indonesia terbilang cukup impresif, tercatat hanya Akbar Bintang/Muhammad Reza yang menelan kekalahan dari ganda putra Malaysia.

Sementara tiga ganda putra lain berhasil meraih kemenangan serta melangkah ke babak kedua. Namun sayang, konsistensi permainan hanya diraih Fajar Alfian/Muhammad Rian, sehingga hanya merekalah yang bisa melaju ke babak perdelapan final.

Di babak kedua, Sabar Karyaman/Frengky Wijaya dikalahkan oleh ganda putra Korea Selatan, Kim Gi-jung/Lee Yong-dae. Sementara Wahyu Nayaka/Ade Yusuf ditaklukan ganda Malaysia yang jadi urutan ketiga, Aaron Chia / Soh Wooi Yik.

Meski melaju hingga perdelapan final, namun penampilan Fajar Alfian/Muhammad Rian yang menjadi unggulan pertama dalam turnamen, ini malah tak menunjukkan peforma layaknya calon juara.

Ganda putra peringkat ketujuh dunia tersebut ditaklukan oleh ganda putra Denmark, Mathias Boe/Mads Conrad-Petersen dengan rubber game 16-21, 21-19, dan 17-21.

Kekalahan Fajar Alfian/Muhammad Rian atas Mathias Boe/Mads Conrad-Petersen sejatinya cukup mengejutkan, pasalnya dari perbandingan rangking BWF kedua ganda putra ini sangat bertolak belakang.

Saat ini Fajar Alfian/Muhammad Rian bertengger di peringkat ketujuh, sementara Mathias Boe/Mads Conrad-Petersen yang baru saja dipasangkan hanya menempati peringkat ke-79.

Selain perbedaan ranking, perbedaan usia juga menjadi alasan mengapa kekalahan Fajar Alfian/Muhammad Rian atas Mathias Boe/Mads Conrad-Petersen menjadi sangat aneh.

Mathias Boe yang kini usianya hampir dua kali Fajar Alfian/Muhammad Rian, malah mampu mengimbangi permainan ganda putra Indonesia.

Harusnya dengan usai yang jauh lebih muda, Fajar Alfian/Muhammad Rian bisa menang dengan mudah atau minimal mengakhiri game ketiga dengan skor tinggi.

Pasalnya di rubber game, Mathias Boe yang berusia hampir 40 tahun sudah mulai kehabisan tenaga dan permainannya tak bakal menyulitkan Fajar Alfian/Muhammad Rian.

Namun sayang Fajar Alfian/Muhammad Rian malah kewalahan, dan di rubber game menelan kekalahan 17-21. Hasil tersebut tentu harus segera diperbaiki oleh ganda putra Indonesia ini, mereka tak boleh terlalu meremehkan lawan dan memaksimalkan setiap kesempatan untuk meraih poin.