FOOTBALL265.COM - Legenda bulu tangkis Indonesia, Ardy B. Wiranata ternyata diam-diam selalu mengawasi perkembangan para juniornya lewat berita yang beredar. Hal tersebut ia akui kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT saat diwawancara pada Rabu (02/10/19).
“Oh masih dong, sampai sekarang saya terus melihat dan kadang menganalisis perkembangan atlet-atlet muda Indonesia. Saya suka baca berita tentang mereka juga, lewat online biasanya,” ungkap Ardy secara eksklusif kepada INDOSPORT.
“Jujur saja, untuk nonton pertandingan tidak begitu sering karena jamnya kan berbeda. Tetapi saya selalu update tentang mereka lewat berita,” sambungnya.
Ketika diminta satu nama pemain favorit sekarang, salah satu tunggal putra terbaik yang pernah dimiliki oleh Tanah Air ini pun enggan menjawab. Menurutnya, kini kualitas pemain Indonesia rata-rata hampir setara.
“Nggak ada pemain favoritlah, semuanya sama. Selagi membela Indonesia saya dukung saja. Lagipula yang saya lihat sekarang lebih merata ya? Apalagi scoring system-nya sudah ganti, jadi menang kalah-nya lebih imbang,” tutur Ardy.
Sebagai mantan atlet tunggal putra Indonesia, Ardy turut meninggalkan kesan untuk para penerusnya kini. Menurut penglihatannya, bulu tangkis Indonesia sudah sangat maju terutama di sektor andalannya, yakni ganda putra.
“Saya lihat, yang paling konsisten dan keren di Indonesia sekarang itu ganda putra ya? kalau tunggal putranya masih agak labil. Benar tidak? Tetapi semuanya sudah hebat-hebat lah,"
"Jujur saja, memang terasa sedikit berbeda dengan zaman dulu dimana peringkat atas tunggal putra di tingkat dunia kita (Indonesia) babat semua,” kenang Ardy.
“Saya mengerti kalau zaman memang sudah berubah. Yang saya lihat, sekarang terlalu banyak distraksi. Jadi, sistem latihannya sudah berbeda karena fokusnya lumayan terbagi,” ucap peraih medali perak Olimpiade Barcelona 1992 ini.
“Jadi pesan saya untuk adik-adik, jangan pernah takut capek dalam menjalani masa latihan. Terus berjuang keras! saya dan para pendahulunya juga begitu, siang malam kami latihan sangat keras yang penting hanya satu, Indonesia menang. Sudah itu saja,” tandasnya.