FOOTBALL265.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Ruselli Hartawan, selangkah demi selangkah mencoba untuk mengukir sejarah di kejuaraan bulu tangkis Macau Open 2019.
Ruselli menunjukkan permainan mengesankan sejauh ini di Macau Open. Ia berhasil melewati unggulan keempat asal Amerika Serikat, Zhang Beiwen, di babak kedua.
Kemenangan tersebut sekaligus memperbaiki rekor pertemuannya dengan Beiwen Zhang. Head to head keduanya kini menjadi imbang 1-1 setelah Ruselli pernah kalah di Thailand Open pada tahun 2017 silam.
Bermain sabar menjadi kunci kesuksesan Ruselli melaju ke perempatfinal. Ia juga menunjukkan mental yang kuat hingga bisa menang dua set langsung atas Zhang Beiwen, 21-19 dan 21-18.
“Kunci kemenangan saya hari ini adalah yakin sama diri sendiri, lebih sabar mainnya. Dan mikirnya dia bisa dikalahkan walaupun dia pemain top,” ujar Ruselli dikutip dari laman resmi Badminton Indonesia.
“Hari ini saya lebih banyak bermain reli serang dan berusaha unggul di permainan depan, dan tempo mainnya dipercepat terutama di depan net.”
Meski begitu, pebulu tangkis asal klub Jaya Raya Jakarta ini harus segera move on. Ia sudah ditunggu unggulan kedelapan asal Korea Selatan, Kim Ga-eun.
Ia tentu sadar rekor pertemuannya dengan Kim Ga-eun tidak terlalu bagus. Namun, berkaca pada usahanya di babak kedua, tidak ada yang mustahil bagi Ruselli untuk memenangkan pertandingan.
“Mereka (Kim dan Jindapol) tipe mainnya hampir sama, pemain reli balik serang. Saya harus mempersiapkan pertahanan saya dan permainan reli saya juga. Harus lebih siap capek lagi besok,” ungkap Ruselli.
Kemenangan di Macau Open begitu penting bagi Ruselli. Lawan-lawan tangguh, baik itu unggulan maupun pemain kejutan, dapat meningkatkan level permainannya.
Jika mampu melewati Kim Ga-eun, Ruselli berpeluang menghadapi unggulan pertama dan sekaligus juara bertahan Michelle Li di babak semifinal.
Status nonunggulan bukan suatu hal bagi Ruselli. Ia bisa berkaca kepada penampilan Wang Zhiyi yang sukses menyingkirkan unggulan kedua, Sung Ji-hyun dan melaju ke perempatfinal melawan peserta dari jalur kualifikasi Natsuki Nidaira.
Ruselli sejatinya memiliki sejumlah prestasi. Pada tahun 2017, ia sanggup memborong tiga gelar, dua BWF International Challenge dan satu kejurnas PBSI.
Pada tahun 2018, Ruselli mampu mengalahkan mantan tunggal putri terbaik dunia Li Xuerui pada keikutsertaan pertamanya di Piala Uber, meski saat itu Indonesia kalah 2-3 dari China.
Tahun ini, Ruselli terus memacu diri untuk bisa menembus batas kemampuannya yang baru bisa mentok di perempatfinal dalam BWF World Tour.
Kemenangan di Macau Open akan memberi banyak arti bagi Ruselli Hartawan. Selain akan meningkatkan peringkat BWF, ia bisa mengukir sejarah sebagai tunggal putri Indonesia pertama yang menjadi juara Macau Open.
Bagi Ruselli Hartawan, juara Macau Open bukan soal meraih gelar. Ia bisa semakin percaya diri dan naik satu level di usia 21 tahun yang masih tergolong muda.