In-depth

Evaluasi Anthony Ginting Tahun 2019, antara Habis Bensin dan Mental Juara yang Hilang

Selasa, 19 November 2019 06:20 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© Matt Roberts/Getty Images
Anthony Sinisuka Ginting gagal meraih gelar juara di Hong Kong Open, sekaligus menutup tahun 2019 tanpa satu pun prestasi membanggakan. Berikut evaluasi dari INDOSPORT. Copyright: © Matt Roberts/Getty Images
Anthony Sinisuka Ginting gagal meraih gelar juara di Hong Kong Open, sekaligus menutup tahun 2019 tanpa satu pun prestasi membanggakan. Berikut evaluasi dari INDOSPORT.

FOOTBALL265.COM - Anthony Sinisuka Ginting gagal meraih gelar juara di Hong Kong Open, sekaligus menutup tahun 2019 tanpa satu pun prestasi membanggakan. Berikut evaluasi dari INDOSPORT.

Atlet bulutangkis tunggal putra Indonesia Anthony Ginting, gagal meraih gelar juara Hong Kong Open 2019. Setelah harus menyerah dari pebulutangkis kejutan babak kualifikasi, Lee Cheuk Yiu.

Kalah 21-16, 10-21 dan 20-22 dari Lee Cheuk Yiu, capaian di Hong Kong Open tersebut seakan menjadi gambaran umum prestasi Anthony Ginting sepanjang tahun 2019. 

Total 19 turnamen bulutangkis internasional yang diikuti Anthony Ginting di tahun 2019. Empat di antaranya mampu diakhirinya hingga babak final. Yaitu Singapore Open, Australia Open, China Open hingga terakhir di Hong Kong Open.

Namun sayangnya dari empat final yang bisa ditembus Anthony Ginting itu, tak satupun yang berakhir dengan gelar juara. 

Mental Juara dan Juga Stamina Anthony Ginting

Kegagalan Anthony Ginting meraih gelar musim ini jelas menjadi sebuah penurunan besar dari tahun 2018 lalu. Di mana Anthony Ginting bisa mendapatkan dua gelar juara, satu dari Indonesia Master dan juga China Open 2019.

Namun jika melihat permainan di atas lapangan, Anthony Ginting tak bisa dibilang sepenuhnya menurun. Pebulutangkis 23 tahun itu masih sangat mampu mengimbangi pebulutangkis top dunia lainnya.

Bahkan tunggal putra nomor satu dunia asal Jepang, Kento Momota dibuatnya bertekuk lutut di French Open 2019 kemarin.

Dengan kemampuan yang sebenarnya masih cukup menjanjikan untuk bisa meraih gelar juara, Anthony Ginting kemungkinan besar memiliki masalah dalam hal konsentrasi. Khususnya di laga-laga genting, seperti babak semifinal dan final.

Sebab dalam empat kekalahannya di pertandingan final tahun 2019 ini, semua dijalani Anthony Ginting dalam pertandingan yang menguras fisik dan konsentrasi alias harus dilalui dalam tiga set.

Perihal pertandingan tiga set itu, juga bisa jadi merupakan masalah lainnya yang berperan dalam kegagalan Anthony Ginting mendapatkan gelar juara di tahun 2019 ini.

Sebab Anthony Ginting  kerap kali harus melewati pertandingan tiga set sejak awal turnamen. Sehingga ketika memasuki final, kondisi fisiknya sudah begitu terkuras. Selayaknya kendaraan yang kehabisan bensin.

Masalah itu tercermin di Hong Kong Open. Kala Anthony Ginting harus melewati pertandingan tiga set sejak putaran pertama, kedua, perempatfinal, semifinal hingga akhirnya di final.

Alhasil, Anthony Ginting harus mengaku kalah dari Lee Cheuk Yiu yang juga berlangsung selama tiga set di final Hong Kong Open 2019. Atlet bulutangkis tunggal putra Indonesia itu pun tanpa gelar tahun 2019 ini. Memilukan.