FOOTBALL265.COM - Siapa yang tak kenal dengan tempat lahirnya pebulutangkis hebat Indonesia, PB Djarum? Sejak berdiri pertama kali untuk menjadi wadah para karyawan Djarum di Kudus untuk bermain bulutangkis, PB Djarum kini memiliki fasilitas mewah untuk menunjang program atlet binaan mereka.
Nama-nama besar seperti Liem Swie King, Christian Hadinata, Liliyana Natsir, Hariyanto Arbi, sampai Kevin Sanjaya berhasil dicetak oleh PB yang kini berusia 50 tahun ini.
Berangkat dari prestasi para atletnya, tak heran jika banyak yang berbondong-bondong untuk masuk Persatuan Bulutangkis ini. Selain jaminan mutu soal latihan, banyak berbagai fasilitas pendukung yang diberikan PB Djarum untuk para atletnya. Apalagi, jika sang atlet berhasil raih prestasi, bonus ratusan juta pun menanti.
Terbukti dari Audisi Umum yang sudah digelar sejak tahun 2006 ini, antusiasme peserta tiap tahunnya bertambah. Tahun 2019, PB Djarum, kembali menggelar audisi di lima kota yaitu Purwokerto, Bandung, Solo Raya, dan Kudus.
Dari ribuan peserta yang ikut, akhirnya terpilih 134 peserta yang berlaga di babak final di GOR Djarum, Kudus, Jawa Tengah. Nantinya, penyeleksian akan berlangsung untuk memilih peserta yang akan dikarantina dan akan menerima beasiswa bulutangkis.
Serius dalam pembinaan bulutangkis di Tanah Air, Djarum menyulap GOR Jati kudus untuk dijadikan asrama sekaligus GOR untuk tempat latihan para atlet. Dibangun tahun 2004 dan diresmikan 27 Mei 2006 memiliki luas 43.207 meter persegi dan miliki 16 lapangan di dalam GOR.
Selain lapangan yang megah, bagian belakang GOR Jati juga diisi oleh kamar-kamar asrama dan fasilitas lainnya. Total ada 40 kamar tidur yang ada di asrama, 20 kamar di asrama putra, 20 kamar di asrama putri. Satu kamar, bisa diisi oleh dua sampai tiga atlet.
Selain tempat tinggal dan latihan untuk para atlet, PB Djarum juga menyediakan berbagai keperluan bulutangkis sang atlet dari sepatu sampai pakaian yang akan digunakan. Di asrama, mereka juga disediakan kantin khusus yang sangat memperhatikan gizi para atlet.
Untuk mencuci baju, para atlet juga disediakan tempat laundry gratis. Namun, para atlet juga harus mematuhi peraturan di asrama PB Djarum dan harus disiplin mulai dari waktu berangkat sekolah, jam latihan, pola makan, dan peraturan lainnya.