FOOTBALL265.COM - Siapa yang tidak kenal Lin Dan? Rasa-rasanya hampir seluruh pecinta bulutangkis sangat akrab dengan pebulutangkis tunggal putra asal China tersebut.
Bagaimana tidak, di sepanjang kariernya bermain bulutangkis, Lin Dan berhasil meraih seluruh gelar prestisius mulai dari gelar individual hingga gelar bersama timnas China.
Mulai dari Piala Sudirman, Piala Thomas, Asian Games, Juara Dunia hingga medali emas Olimpiade telah berhasil direngkuhnya selama bermain bulutangkis.
Namun ternyata, sebelum menjadi seorang legenda hidup dunia tepok bulu, perjalanan panjang Lin Dan menjadi seorang atlet ternyata dimulai ketika ia bosan bermain organ elektrik.
Cerita tersebut terungkap kala Lin Dan diwawancarai langsung oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). Di sana, ia bercerita tentang awal mula ia memilih dunia tepok bulu dibanding dunia lainnya.
"Ketika masih TK, saya belajar memainkan organ elektrik dan itu saya lakukan setiap mingg. Tetapi setelah melakukannya berulang-ulang, rasanya sangat membosankan," ujar Lin Dan dikutip dari akun Youtube BWF.
Lalu, dia melihat teman-teman sekelasnya melakukan hal lain seperti bermain tenis meja dan lain sebagainya di dekat stadion dan itu membuatnya tertarik. Lalu, diputuskannya untuk berlatih di sana.
Stadion pertama yang didatanginya adalah stadion bulutangkis dan ketika pertama kali melihat bulutangkis, Lin Dan merasa seperti melihat momen magis yang luar biasa.
"Akhirnya itu membuat saya enggan belajar organ elektrik lagi dan lebih memilih bermain bulutangkis," lanjutnya.
Lin Dan pun menuturkan pertama kali ia menikmati bermain bulutangkis usai dirinya berlajar bagaimana melakukan lob, smes dan lain sebagainya. Saat itulah, ia menemukan ketulusan hatinya ketika bermain di bulutangkis.
Juara dunia lima kali tersebut juga menyebutkan kalau bulutangkis memiliki dampak besar di hidupnya. Dia melihat melalui bulutangkis, ia bisa mengubah hidupnya dan takdir dan ternyata betul, semua berubah.
"Ketika saya masih muda, saya berpikir saya pemain yang bagus meskipun tidak bergabung pada timnas junior China. Teman-teman saya menjadi bagian dari tim China, tetapi saya mencoba berpikir mungkin pada saat itu saya tidak memiliki bakat spesial untuk tim. Akhirnya, selama latihan dan berkompetisi, kepercayaan diri saya mulai muncul," pungkasnya.