FOOTBALL265.COM – Indonesia akhirnya gagal mengirimkan wakil tunggal putri di semifinal Thailand Masters 2020. Faktor utama yang menjadi sorotan, tentu saja mental bermain Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan.
Sebagaimana diketahui, Indonesia mengirimkan tiga wakilnya untuk terjun di nomor tunggal putri Thailand Masters 2020, yakni Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, dan Ruselli Hartawan.
Namun, Fitriani dan Ruselli terlebih dahulu gugur di babak pertama turnamen Super 300 tersebut. Sementara Jorji, sapaan akrab Gregoria, juga ikut-ikutan tumbang di babak perempatfinal.
Hasil ini semakin memperpanjang rekor tunggal putri yang tak pernah melaju ke babak semifinal sejak awal tahun 2020 lalu, mulai dari Malaysia Masters, Indonesia Masters, dan kini Thailand Masters.
Momok Bagi Fitriani
Fitriani, misalnya, selalu gugur di babak pertama dalam tiga turnamen berturut-turut di tahun 2020, padahal ia adalah juara Thailand Masters 2019 lalu.
Penurunan performa Fitriani membuatnya dihujani kritik di laman media sosial. Alhasil, mental bermainnya pun menjadi sangat mengkhawatirkan.
Bahkan baru-baru ini, pebulutangkis 21 tahun itu juga dikeluarkan dari skuat Badminton Asia Team Championships 2020.
“Tunggal putri tanpa Fitriani, karena kepercayaan diri dia sedang drop. Kalau kami paksa dan dia kalah lagi, dia bisa frustasi,” jelas Kabid Bina Prestasi PBSI, Susy Susanti.
Gregoria Mariska dan Alasan Mental
Kekalahan Gregoria Mariska Tunjung di babak pertama Indonesia Masters karena alasan masih membangun mental, kini lagi-lagi terulang di Thailand Masters 2020. Beruntung, ia masih bisa melaju ke babak perempatfinal dan selangkah lebih baik dari wakil Indonesia lainnya.
Gregoria tumbang dari wakil tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi, yang tak lain adalah unggulan pertama Thailand Masters 2020, sekaligus pemilik peringkat ketiga tunggal putri terbaik dunia.
Menghadapi lawan berat, Gregoria tertikung dalam pertandingan sengit. Sempat unggul 15-11 di set pertama, atlet 20 tahun itu justru dibalap Akane Yamaguchi dan harus mengakhiri pertandingan dengan skor 25-23, 21-14.
“Game kedua saya kurang lepas dan leluasa karena kepikiran game pertama yang kalah, mentalnya kurang kuat untuk keluar dari tekanan,” papar Gregoria Mariska Tunjung usai pertandingan.
Lantas, sampai kapan maalah mental ini akan terus menghantui tunggal putri Indonesia?