FOOTBALL265.COM - Reputasinya sebagai mantan ratu bulutangkis Eropa membuat nama komentator legendaris, Gillian Clark, mencuat jelang All England 2020.
Turnamen All England merupakan salah satu turnamen bulutangkis terbaik di dunia selain China Open dan Indonesia Open. Tak cuma itu, All England juga merupakan turnamen bulutangkis tertua di dunia.
Karena asalnya yang dari Inggris, nama pebulutangkis-pebulutangkis Eropa di masa lalu pun mendominasi kejuaraan ini. Salah satu nama yang cukup terkenal tentu saja adalah pebulutangkis ganda asal Inggris, Gillian Clark.
Nama Gillian Clark kini dikenal dunia sebagai seorang komentator legendaris. Jika Anda biasa mendengar istilah 'What a Rally' atau 'Oh My Goodness' yang khas, sudah pasti itu adalah suara dari Gillian Clark.
Akan tetapi, walau dikenal luas oleh fans-fans bulutangkis milenial, tak banyak yang tahu jika wanita 58 tahun ini dulunya merupakan mantan ratu bulutangkis Eropa.
Ratu Bulutangkis Eropa
Gillian Margaret Clark atau biasa dikenal dengan Gillian Clark merupakan mantan pebulutangkis asal Inggris yang biasa bermain sebagai ganda putri dan campuran.
Walau asal Inggris, Clark lahir di Baghdad, Irak, 2 September 1961 silam. Masa aktif Gillian Clark terbentang dari dekade 80-a sampai 90-an.
Sebagai pemain ia pernah turun di banyak ajang prestisius dunia. Clark tercatat pernah bermain di Olimpiade, All England, dan tentunya Kejuaraan Dunia sebagai pasangan ganda putri dan campuran.
Tak cuma sekedar berpartisipasi, ia juga mampu meraih banyak prestasi. Clark pernah mendapatkan dua medali perunggu di Kejuaraan Bulutangkis Dunia. Masing-masing didapatkan di dua nomor, yakni ganda putri (1983) dan ganda campuran (1993).
Prestasi Clark berlanjut dengan menembus babak final di turnamen All England sebanyak tiga kali. Masing-masing pada tahun 1985 bersama Thomas Kihlstrom (ganda campuran), 1990 bersama Gillian Gowers (ganda putri), dan 1994 bersama Chris Hunt (ganda campuran).
Prestasi tertinggi Gillian Clark adalah saat meraih juara di Kejuaraan Dunia Eropa di nomor ganda putri selama tiga tahun berturut-turut. Sementara di nomor ganda campuran bersama Steen Fladberg, ia pernah memenanginya satu kali.
Sebagai salah satu pebulutangkis terbaik Inggris, ia tentunya dipilih masuk ke dalam skuad Olimpiade. Clark turun di nomor ganda putri bersama Julie Bradbury di Olimpiade Barcelona 1992.
Sayang, di ajang ini ia harus kalah di babak semifinal oleh wakil Korea Selatan. Namun, bagi pebulutangkis Eropa, pencapaian Gillian Clark kala itu terbilang luar biasa.
Selain kejuaraan-kejuaraan besar, Gillian Clark juga main di kejuaraan minor seperti Commonwealth Games. Jelas, di turnamen negara persemakmuran ini ia sering jadi yang terbaik dengan lima gelar juara.
Sejak era 2000-an dan hingga tahun 2020 ini, Clark yang sudah pensiun bermain memilih menggeluti dunia komentator. Keputusan ini pun tepat karena ia menjelma menjadi komentator legendaris yang digemari pecinta bulutangkis dunia.
Keberanian Clark untuk menjadi komentator didasari pada pengalamannya sebagai atlet bulutangkis di masa lalu. Clark pun aktif menjadi komentator di banyak kejuaraan super series dan dunia yang digelar oleh BWF.