Hancur di All England, Bintang Muda Thailand Ungkap Keganasan Lin Dan

Kamis, 12 Maret 2020 01:20 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Robertus Pudyanto/Getty Images
Bintang muda bulutangkis Thailand yang juga jawara tiga kali dunia bulutangkis junior, Kunlavut Vitidsarn, hancur di tangan legenda Cina, Lin Dan. Copyright: © Robertus Pudyanto/Getty Images
Bintang muda bulutangkis Thailand yang juga jawara tiga kali dunia bulutangkis junior, Kunlavut Vitidsarn, hancur di tangan legenda Cina, Lin Dan.

FOOTBALL265.COM – Bintang muda bulutangkis Thailand yang juga jawara tiga kali dunia bulutangkis junior, Kunlavut Vitidsarn, hancur di tangan legenda Cina, Lin Dan. Pria berusia 36 tahun itu berhasil memenangkan pertandingan putaran pertama All England 2020 lewat tiga set, yakni 13-21, 22-20, dan 21-10.

Sejatinya pada set pertama, tampak Lin Dan kalah telak dari segi teknik dan kecepatan dari Kunlavut. Remaja berusia 18 tahun itu berhasil unggul berkali-kali pada set pertama ini. Seperti saat unggul 6-4, 9-6, 13-7, 15-10, hingga 21-13.

Memasuki set kedua, Lin Dan terlihat ngotot. Pemain seangkatan Taufik Hidayat ini sejatinya sempat tertinggal berkali-kali di set kedua. Lin Dan sempat tertinggal di angka 7-9, 10-16, 13-18, 16-19, bahkan hingga 18-20.

Namun di sini Lin Dan menunjukkan pengalamannya di atas lapangan bulutangkis. Dirinya tak kenal menyerah dan berhasil mengandaskan Kunlavut dengan mengembalikkan keadaan lewat deuce dengan skor 22-20.

Pada set ketiga, Lin Dan mulai menemukan pola permainannya. Sementara Kunlavut seakan masih shock dengan apa yang terjadi di set kedua sebelumnya.

© Shi Tang/Getty Images
Lin Dan, legenda bulutangkis China Copyright: Shi Tang/Getty ImagesLin Dan, legenda bulutangkis China

Alhasil, Lin Dan pun berhasil menguasai akan jalannya pertandingan. Dirinya sempat unggul berkali-kali dengan skor yang cukup telak, dari 7-3, 10-4, 15-6, 18-7, hingga akhirnya menutup pertandingan dengan skor 21-10.

Usai laga, Kunlavut pun menjabarkan betapa mengerikannya Lin Dan di atas lapangan. Terutama, bila Lin Dan memiliki kesempatan untuk mengembalikan keadaan.

“Saya punya kontrol yang bagus di game pertama. Kala itu, saya tidak merasakan adanya tekanan sama sekali. Mungkin karena saya lebih muda darinya dan bermain dengan gaya saya,” ucap Kunlavut dikutip dari situs resmi BWF.

“Namun semuanya berubah di game kedua. Saya mencoba memberikan tekanan kepadanya meskipun gagal. Dia (Lin Dan) sangat mengerikan. Dia memiliki banyak pengalaman. Pelatih sudah meminta saya untuk bermain cepat, tapi dia cerdik dan selalu bermain menunggu,” tutur remaja berusia 18 tahun ini.

Dengan kemenangan ini, Lin Dan pun berhak melaju ke fase berikutnya atau putaran kedua All England 2020. Nantinya, Lin Dan akan berhadapan dengan rekan senegaranya, Chen Long, yang mana keduanya memiliki rekor yang imbang dalam 18 pertemuan, yakni 9-9.