FOOTBALL265.COM - Pebulutangkis tunggal putra India, HS Prannoy menyebut Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) telah membuat keputusan yang tidak masuk akal, ada apa?
Pebulutangkis HS Prannoy menyebut keputusan yang dibuat bodoh yang dibuat BWF adalah karena hanya memikirkan keuntungan sehingga Kejuaraan All England 2020 tetap dilanjutkan di tengah wabah virus Corona yang kian meresahkan.
Menurut HS Prannoy, BWF sama sekali tidak memikirkan keselamatan pemain dan hanya memikirkan bagaimana mereka mendapat keuntungan saja.
"Dalam pandangan saya, BWF telah membuat keputusan bodoh. Meskipus setelah All England 2020, ada banyak ketidakpastian mengenai turnamen yang tersisa di kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020," katanya.
"Namun setelah reaksi dari pemain di sosial media, BWF akhirnya memutuskan untuk menunda turnamen tersisa. BWF sangat bersikeras melanjutkan turnamen, dengan setidaknya dilakukan tanpa penonton," ujar HS Prannoy dikutip dari media The Times of India.
Lebih lanjut lagi tunggal putra India tersebut membandingkan apa yang dilakukan BWF dengan olahraga lainnya yang menurutnya memang sama sekali tidak mempedulikan soal kesehatan pemain.
"Jika kita bandingkan dengan olahraga lain, uang yang dihasilkan di bulutangkis lebih sedikit. Maka dari itu, kenapa liga-liga sepak bola ternama dunia bisa menghentikan pertandingan dan kita tidak bisa?" lanjutnya.
"Sebab, BWF sama sekali tidak memikirkan keselamatan pemain. BWF hanya mengkhawatirkan soal uang, itu mengapa mereka terlihat sangat siap melanjutkan India Open dan Malaysia Open 2020. Mereka berkata akan dilangsungkan tanpa penonton, tetapi mereka tidak mau mendengar kesengsaraan dan ketegangan kita," tambahnya.
Terakhir HS Prannoy menyebut pada saat ditanya mengenai apa yang akan terjadi apabila pemain bulutangkis terinfeksi virus Corona, tunggal putra India menyebut BWF pasti tidak akan mampu memberikan jawabannya.
BWF sendiri memang baru memutuskan untuk menunda turnamen bulutangkis sampai akhir April mendatang. Sementara itu, virus Corona di Indonesia sudah menginfeksi 450 orang, 38 meninggal dan 20 sembuh per Sabtu (21/03/20) lalu.