FOOTBALL265.COM - Berikut ini merupakan sedikit kisah menarik dari kiprah legenda bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat yang cuma mau dilatih Mulyo Handoyo saja.
Taufik Hidayat lahir pada 10 Agustus 1981 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia dari pasangan Aris Haris (ayah) dan Enok Datilah (ibu).
Bakat Taufik Hidayat di dunia tepok bulu telah terlihat sejak kecil. Melihat talenta yang perlu terus diasah itu, Taufik pun dimasukkan ke klub SGS Elektrik Bandung.
Seiring berjalannya waktu kemampuan Taufik terus meningkat. Beragam gelar juara telah diraih Taufik selama level junior.
Bermain di nomor tunggal putra, kiprah Taufik Hidayat dikenal dunia terjadi kala tampil di kualifikasi Indonesia Open 1996 silam.
Seiring berjalannya waktu membuktikan kalau Taufik Hidayat merupakan pemain tunggal putra yang cukup lengkap lantaran sederet gelar telah diraihnya.
Taufik juga dikenal dengan pukulan smash tajam cepat yang tercatat hingga 305 km/jam pada semifinal Kejuaraan Dunia 2006 di Madrid, Spanyol.
Tak hanya itu, Taufik juga memiliki keunikan di mana ahli dalam pukulan backhand smash dengan kecepatan 206 km/jam. Ia juga apik dalam pukulan drop shot dan permainan net.
Atribut tersebut tentunya dibantu oleh sosok yang cukup disegani, yakni pelatih Mulyo Handoyo. Kedua orang ini dinilai memiliki kemistri luar biasa.
Meski begitu ada sisi lain yang bisa diketahui bersama oleh para penggemar bulutangkis akan kerja sama pelatih Mulyo Handoyo dengan tungga putra Taufik Hidayat.
'Bertengkar' dengan PBSI
Beberapa bulan jelang perhelatan Olimiade 2004 di Athena, Yunani, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) secara mengejutkan melepas pelatih Mulyo Handoyo.
Menerima nasibnya seperti itu, Mulyo pun menerima pinangan Singapura untuk melatih tungga putra bulutangkis di negara tersebut.
Mengetahui dilepasnya Mulyo ternyata membuat tunggal putra andalan Indonesia Taufik Hidayat cukup geram. Dirinya pun mengikuti jejak sang pelatih ke Singapura.
Melihat insiden ini, PBSI pun tak tinggal diam. Dengan beragam upaya, PBSI berusaha keras memulangkan Taufik Hidayat dan berhasil.
Meski begitu, Taufik tetap kurang cocok dengan pelatih pilihan PBSI, yakni Joko Supriyanto. Protes yang dilancarkan Taufik ialah dengan berlatih di luar Pelatnas sambil menunggu pelatih baru.
Tak ingin nama Indonesia amburadul di pentas dunia bulutangkis, PBSI pun akhirnya memulangkan Mulyo Handoyo sesuai permintaan Taufik.
"Yang terpenting saat ini adalah menumbuhkan kembali semangat Taufik," ujar Mulyo ketika ditanya program latihan dan target dikutip Koran Tempo, 4 Februari 2004.
Di sisi lain, mengetahui kabar tersebut Taufik mengaku sangat senang. Kebingungannya selama beberapa waktu ini akhirnya terjawab dengan pasti.
"Nanti dibicarakan sambil berlatih. Yang jelas salah satu target saya adalah Olmpiade," papar Taufik dengan yakin.
Raih Emas Olimpiade
Ucapannya itu ternyata membuahkan hasil yang sempurna. Di mana Taufik Hidayat sukses keluar sebagai juara dengan menyabet medali emas Olimpiade 2004.
Taufik sukses mengalahkan wakil Jepang Hidateka Yamada dua set di babak 32 besar. Lalu tunggal Malaysia Wong juga takluk di 16 besar.
Pada perempatfinal, Taufik juga sukses mempecundangi wakil Denmark, Peter Gade dua set langsung. Di semifinal juga Taufik mampu pecundangi Boonsak Ponsana (Thailand).
Hingga akhirnya pada pertandingan puncak, Taufik berhasil mengalahkan wakil Korea Selatan Shon Seung-mo dengan skor 15-8, 15-7. Nama Indonesia kembali harum di dunia.
Keluar Pelatnas
Pada 30 Januari 2009, Taufik memilih mundur dari Pelatnas Cipayung. Kabar yang beredar kalau pelatih Mulyo kembali tak disertakan oleh PSBI.
Taufik pun memilih untuk menjadi pemain profesional dan tak lupa mendirikan manajemen olahraga yang bernama Taufik Hidayat Force dan berlatih di Taufik Hidayat Arena.
Bahkan Mulyo ditunjuk Taufik untuk menjadi kepala pelatih bulutangkis di tempatnya itu. Kini Taufik tengah menjadi pejabat sedangkan Mulyo tengah melatih di Singapura.