Rival Abadi, 3 Andalan Malaysia yang Dibungkam Pebulutangkis Indonesia di Laga Puncak Internasional

Jumat, 17 April 2020 04:22 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Yohanes Ishak
© Badminton Planet
Beberapa wakil Malaysia pernah merasakan pahitnya dibungkam pebulutangkis Indonesia di babak final pentas bulutangkis internasional. Copyright: © Badminton Planet
Beberapa wakil Malaysia pernah merasakan pahitnya dibungkam pebulutangkis Indonesia di babak final pentas bulutangkis internasional.

INDOSPORT. COM - Beberapa wakil Malaysia pernah merasakan pahitnya dibungkam pebulutangkis Indonesia di babak final pentas bulutangkis internasional.

Persaingan Indonesia dan Malaysia dalam ranah olahraga memang kerap menyajikan tontonan menarik. Tak hanya dari sepak bola saja, cabang olahraga bulutangkis acap kali menyuguhkan laga sengit antara atlet Indonesia vs Malaysia.

Faktor kedua negara yang notabene serumpun dan bertetangga, mungkin yang membuat laga bulutangkis Indonesia vs Malaysia begitu seru. Terlebih, Malaysia punya pula atlet hebat yang bisa mengimbangi permainan pebulutangkis Indonesia.

Kalau menengok ke belakang, ada beberapa atlet andalan Malaysia yang kalah dari pebulutangkis Indonesia di partai final ajang bulutangkis internasional. Siapapun pasti setuju, kalah di final merupakan hal yang sungguh menyakitkan, dan para Malaysia itu merasakannya betul.

Lalu, siapa saja atlet bulutangkis Malaysia yang pernah mengalami hal tadi? INDOSPORT coba merangkumnya ke dalam ulasan berikut.

Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock

Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock merupakan atlet bulutangkis andalan Malaysia di nomor ganda putra, yang turun dalam ajang Olimpiade Atlanta 1996. Kiprah Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock kala itu luar biasa, bahkan bisa melangkah mulus ke partai puncak.

Demi mewujudkan impian meraih medali emas yang tinggal selangkah lagi, Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock harus lebih dulu meladeni wakil Indonesia, Ricky Soebagja/Rexy Mainaky. Bukan laga mudah, sebab Ricky/Rexy juga punya kualitas hebat, dan kerap menjadi musuh bebuyutan mereka.

Set pertama, Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock mampu memenangkannya dengan skor 15-5. Namun memasuki set kedua, Ricky/Rexy bisa bangkit lewat kemenangan 15-13 atas Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock.

Memasuki set penentu, laga semakin seru. Sampai akhirnya set ketiga berakhir dengan skor 15-12 untuk kemenangan Ricky/Rexy.

Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock pun mau tak mau mengubur impiannya meraih medali emas. Sementara Ricky/Rexy tertawa bahagia menyayikan lagu Indonesia Raya di podium pertama.

Lee Chong Wei

Japan Open 2008, Lee Chong Wei mampu melangkahkan kaki hingga partai puncak. Wajar saja, Lee Chong Wei memang terkenal akan kualitasnya sebagai atlet tunggal putra terbaik Malaysia.

Pada laga puncak, Lee Chong Wei jumpa wakil Indonesia, Sony Dwi Kuncoro. Sebuah final yang menjanjikan pertarungan sengit, sebab kala itu Sony masih dalam performa terbaiknya.

Set pertama, laga berjalan sengit. Sony susah payah mengalahkan Chong Wei dengan skor 21-17.

Memasuki set kedua, Chong Wei entah kenapa kewalahan meladeni perlawanan Sony. Akhirnya, Chong Wei menyerah 11-21, dan merelakan gelar juara Japan Open 2008 kepada Sony.


Chan Peng Soon/Goh Liu Ying

Olimpiade 2016, menjadi perjalanan yang begitu indah bagi ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Tak terhitung sebagai unggulan, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, tanpa diduga berhasil menembus partai puncak.

Impian meraih medali emas Olimpiade pun tinggal selangkah di depan mata. Demi mewujudkannya, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying harus lebih dulu mengalahkan lawannya yang kebetulan berasal dari Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Semangat menggebu diperlihatkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Namun semangat saja tak cukup, sebab akhirnya Chan Peng Soon/Goh Liu Ying menyerah dari Tontowi/Liliyana dua set lansung, 14-21, 12-21.