Pebulutangkis Asal Kediri yang Permalukan Lin Dan di Olimpiade

Selasa, 21 April 2020 18:44 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Michael Steele/Getty Images
Ronald Susilo di Olimpiade 2008 melawan Lee Chong Wei. Copyright: © Michael Steele/Getty Images
Ronald Susilo di Olimpiade 2008 melawan Lee Chong Wei.

FOOTBALL265.COM – Pemain sekelas Lin Dan pernah dipermalukan di ajang Olimpiade oleh tunggal putra Singapura asal Kediri, Ronald Susilo.

Sebagai pebulutangkis tunggal putra, kualitas seorang Lin Dan sudah tak bisa diperdebatkan lagi. Berbagai gelar prestisius pernah diraihnya, seperti di antaranya yang paling luar biasa raihan dua medali emas di ajang olahraga terbesar dunia, Olimpiade tahun 2008 dan 2012.

Namun sebelum raihan kedua gelar membanggaan itu didapat Lin Dan, siapa sangka dirinya pernah menjadi bulan-bulanan tunggal putra Singapura kelahiran Kediri 6 Juni 1979, Ronald Susilo di babak 32 besar sektor tunggal putra Olimpiade 2004 Athena.

Terlebih saat itu bahkan sebenarnya Lin Dan datang ke Olimpiade 2004 Athena dengan status sebagai unggulan pertama sektor tunggal putra.

Jalannya Pertandingan

Sejak awal Ronald Susilo bisa mengungguli Lin Dan, 3-2. Lin Dan terus mencoba mengejar, menyamakan angka 3-3, namun Ronald bisa terus bisa menjaga keunggulan satu poin. Bahkan setelahnya Ronald Susilo bisa menjauh Lin Dan, hingga unggul dalam kedudukan 8-4.

Tak mau menyerah begitu saja, Lin Dan perlahan mulai bisa mengejar. Kedudukan bisa kembali ditipiskan pebulutangkis China itu dalam kedudukan 12-13.

Tapi akhirnya hanya sampai di angka 12 itu, satu backhand menyilang Lin Dan yang menyangkut net, membuat Ronald Susilo memenangkan set pertama, 15-12.

Di set kedua situasi tak banyak berubah, Ronald Susilo bisa meraih keunggulan lebih dulu, 1-0, sebelum disamakan Lin Dan 1-1. Di kedudukan 1-1 itu, kedua pemain cukup lama bertahan, tak bisa menambah angka. Sebelum akhirnya Ronald Susilo yang kembali unggul.

Seakan tak terbendung, Ronald bisa unggul hingga kedudukan 4-1 kala itu. Sehingga situasi semakin menguntungkan buat pria kelahiran Kediri tersebut. Dirinya pun bisa unggul jauh 10-4.

Tapi lagi-lagi sebagai unggulan pertama saat itu, Lin Dan tak mau menyerah begitu saja. Sekuat tenaga dirinya mencoba mengejar, hingga bisa menipiskan jarak hanya dua angka, 8-10 dan kemudian 9-11. Dan menjadi selisih satu poin 10-11.

Ronald Susilo sendiri meski terus diserang, hingga hampir terkejar, bisa mengendalikan situasi. Dengan pukulan-pukulan terarah yang sebenarnya tak terlalu mematikan, Ronald Susilo bisa memanfaatkan banyak kesalahan Lin Dan, untuk kemudian kembali mencuri kemenangan di set kedua 15-10.

Buat Lin Dan, kekalahan dari pebulutangkis yang memilih Singapura di usia 19 tahun itu jelas sebuah hal yang memalukan. Karena membuat dirinya, si unggulan pertama, harus langsung angkat koper sejak babak 32 besar.

Apa lagi di saat itu di Olimpiade Athena 2004, pebulutangkis yang kelak keluar sebagai juara adalah Taufik Hidayat, rival abadinya dalam sektor tunggal putra.

1