Ahsan/Rian, Runner Up Kejuaraan Dunia Berjuluk Duo Syar’i

Minggu, 26 April 2020 20:23 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Arum Kusuma Dewi
© PBSI
Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro mencatatkan diri sebagai runner up Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2017 dengan julukannya sebagai duo syar’i. Copyright: © PBSI
Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro mencatatkan diri sebagai runner up Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2017 dengan julukannya sebagai duo syar’i.

FOOTBALL265.COM  -  Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro mencatatkan diri sebagai runner up Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2017 dengan julukannya sebagai duo syar’i.

Selain terkenal dengan kesuksesannya meraih berbagai prestasi prestisius bulutangkis dunia bersama Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan juga sempat dipasangkan dengan beberapa pemain lainnya di sektor ganda putra. Salah satunya dengan Rian Agung Saputro.

Bersama Rian Agung, Mohammad Ahsan dipasangkan pada sekitar akhir 2016 silam. Di mana China Open 2016 menjadi panggung awal kebersamaan mereka, yang sayangnya harus langsung tersisih di babak 32 besar.

Catatan buruk itu lantas bisa keduanya perbaiki di Hong Kong Open 2016, usai bisa melaju hingga babak semifinal, sebelum akhirnya dikalahkan apsangan Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen.

Memasuki tahun 2017, duet Mohammad Ahsan/Rian Agung semakin terlihat semakin membaik. Terbukti di awal 2017 itu gelar juara China International Challenge sukses mereka bawa ke Tanah Air.

Meski memang tak juga cukup stabil kalah itu, satu yang spesial dalam kebersamaan Mohammad Ahsan/Rian Agung sebagai pasangan ganda putra, mereka bisa sukses menembus hingga babak final di Kejuaraan Dunia tahun 2017 itu.

Saat itu, Mohammad Ahsan/Rian Agung yang bukan merupakan pasangan unggulan, berhasil mengejutkan sejak awal. Kala pada putaran kedua mereka bisa mengalahkan pasangan unggulan pertama asal China Li Junhui/Liu Yuchen. Dan di semifinal juga mengalahkan unggulan keempat asal Jepang Takeshi Keigo Sonoda.

Sayang memang di final, Mohammad Ahsan/Rian Agung tak kuasa menahan kekutan L iu Cheng/Zhang Nan, sehngga harus menyerang dua set langsung 10-21 dan 17-21.

Duo Syar’i

Meski gagal di final, sebagai pasangan yang bukan unggulan dan sebelumnya juga belum bisa meraih prestasi luar biasa, keberhasilan Mohammad Ahsan/Rian Agung menembus final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2017 itu jelas menjadi perhatian.

Terlebih bukan hanya dalam segi permainan Mohammad Ahsan/Rian Agung kala itu bisa mendapatkan sorotan. Namun juga dari gaya berpakaian dan gerak-gerik yang mereka tunjukkan kala itu dalam setiap pertandingan.

Saat itu, Mohammad Ahsan/Rian Agung tampil lain dari yang lain dengan jersey dan celana pendek, yang kemudian dipadukannya dengan legging yang menutupi hingga seluruh bagian kaki mereka.

Selain itu, dalam setiap kesempatan istirahat, Mohammad Ahsan/Rian Agung juga selalu meminum air dari botol mereka, dalam keadaan berjongkok (tidak berdiri seperti kebanyakan pebulutangkis lainnya). Dan tak mau berjabat tangan langsung dengan wasit wanita yang jadi perangkat pertandingan.

Dengan dua hal tersebut, membuat kemudian banyak penggemar bulutangkis Indonesia yang berspekulasi bahwa Mohammad Ahsan dan Rian Agung kala itu sedang mencoba mempraktikkan ajaran dan sunah Islam secara baik atau dengan kata lain telah berhijrah.

Tak sedikit juga yang kemudian menjuluki mereka sebagai duo syar’i ganda putra Indonesia kala itu.

Spekulasi tersebut pada akhirnya memang merupakan suatu yang benar adanya. Seiring munculnya pengakuan dari Mohammad Ahsan, bahwa dirinya memang telah mencoba berhijrah, sejak menjalani umrah di tahun 2016.

Begitupun Rian Agung Saputro yang mengaku mencoba menerapkan hal yang sama setelah berpasangan dengan Mohammad Ahsan.

Dengan ciri khas yang menarik sebagai duo syar’i, kebersamaan Mohammad Ahsan/Rian Agung sendiri pada akhirnya harus usai di tahun 2017 itu juga. Dengan Hong Kong Open 2017 sebagai turnamen terakhir mereka sebagai pasangan ganda putra bulutangkis Indonesia.