BWF Bongkar Prestasi Mengejutkan Mathias Boe Bersama Mogensen

Kamis, 30 April 2020 17:45 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Najjua Zulkefli/Scanpix
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) membongkar prestasi mengejutkan yang pernah ditorehkan eks pasangan legendari Denmark, Mathias Boe dan Carsten Mogensen. Copyright: © Najjua Zulkefli/Scanpix
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) membongkar prestasi mengejutkan yang pernah ditorehkan eks pasangan legendari Denmark, Mathias Boe dan Carsten Mogensen.

FOOTBALL265.COM - Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) membongkar prestasi mengejutkan yang pernah ditorehkan eks pasangan legendari Denmark, Mathias Boe dan Carsten Mogensen.

Mathias Boe dan Carsten Mogensen merupakan pasangan ganda putra terhebat yang pernah dimiliki Denmark. Bahkan setelah come back mereka di Indonesia Open 2016 usai Mogensen menderita aneurisme otak, keduanya sukses menorehkan prestasi mentereng.

Selama 15 tahun menjadi pasangan, kedua sukses meraih beragam gelar bergengsi yang mungkin sulit untuk diraih pasangan lainnya dan berhasil menjadi ganda putra no. 1 dunia dalam beberapa waktu.

Selain gelar-gelar Super Series, pasangan Mathias Boe/Carsten Mogensen meraih prestasi terbaik di Olimpiade London 2012 dengan medali perak, Kejuaraan Dunia 2013 dengan medali perak dan menjadi juara All England dua kali di edisi 2011 dan 2015.

Di Kejuaraan Eropa, pasangan Mathias Boe/Carsten Mogensen juga sukses meraih medali emas dua kali di tahun 2012 dan 2017, di mana dan meraih hattrick di French Open pada tahun 2010, 2014 dan 2016.

Tak berhenti sampai di situ, BWF pun juga membongkar prestasi yang paling mengejutkan dari pasangan Mathias Boe/Carsten Mogensen yaitu meraih gelar hattrick di BWF World Superseries Finals pada tahun 2010, 2011 dan 2012.

Di mana pasangan ganda putra legendaris Denmark yang menjadi satu-satunya pasangan ganda putra yang mampu melakukan hattrick gelar di Super Series Finals.

Namun cerita keduanya kini hanya tinggal kenangan. Setelah memutuskan berpisah beberapa waktu lalu dan harus benar-benar berakhir setelah Mathias Boe memutuskan gantung raket Jumat (24/04/20) lalu.