FOOTBALL265.COM - Sekjend Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), yakni Thomas Lund, akhirnya angkat suara terkait tudingan keberpihakan terhadap China dan Hong Kong di peraturan terbaru kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Pebulutangkis ganda campuran Malaysia, Goh Liu Ying diketahui melayangkan sebuah protes keras kepada BWF terhadap aturan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 yang baru saja mereka rilis.
Dari delapan poin peraturan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 baru yang dirilis BWF, terdapat salah satu poin yang menyebut atlet dari China dan Hong Kong berhak memperoleh poin dari Kejuaraan Beregu Asia 2021.
Hal tersebut dilakukan BWF karena tidak dapat berpartisipasi pada Kejuaraan Beregu Asia 2020 di Manila akibat pembatasan perjalanan Covid-19 yang diterapkan pemerintah Filipina kepada para atlet dari negara tersebut.
Hal yang menjadi permasalahan dalam peraturan adalah BWF memasukkan pertandingan ganda campuran ke poin tersebut. Padahal, pertandingan Badminton Asia Team Championships hanya bersangkutan dengan pemain tunggal dan ganda putra dan putri saja.
Walaupun pada tahun 2021 mendatang, BWF berencana mengubah peraturan permainan yang tidak hanya memainkan ganda putra dan putri serta tunggal putra dan putri saja, tetapi juga melibatkan ganda campuran.
Tentu saja, Goh Liu Ying menilai keputusan tersebut sebagai keputusan yang merugikan, karena BWF hanya akan memberikan kesempatan pada pemain Hong Kong dan China saja untuk mendapat poin.
"Chan Peng Soon dan saya tidak bermain di Manila begitu juga banyak pasangan ganda campuran lainnya,” katanya.
"Jadi sekarang, BWF memberi China dan Hong Kong kesempatan untuk mendapatkan poin Olimpiade pada pertemuan tahun depan dan karena itu merupakan acara tim campuran, pasangan campuran mereka akan memiliki keuntungan," kritik Goh Liu Ying seperti dikutip dari media The Star.
Menjawab kritikan pedas Goh Liu Ying yang menyebut kalau BWF bersikap tidak adil, Thomas Lund selaku Sekjend akhirnya angkat suara terkait tudingan tersebut.
“Liu Ying telah mengajukan pertanyaan yang adil. Kami sudah mendengar apa yang dia katakan. Ini (rencana untuk memberi China dan Hong Kong peluang untuk mendapatkan poin kualifikasi Olimpiade pada pertemuan Asia tahun depan) akan dibahas secara internal dan akan ditinjau lebih lanjut," ujar Thomas Lund dikutip dari media The Star.
Tidak hanya Goh Liu Ying, beberapa negara termasuk Indonesia juga telah melayangkan protes kepada BWF terkait poin yang kontroversial tersebut, meskipun hingga saat ini belum ada jawaban dari BWF.