Kalah Dari Junior Ternyata Bisa Bikin Pebulutangkis Malaysia Naik Pitam

Minggu, 14 Juni 2020 17:57 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Robertus Pudyanto/Getty Images
Pebulutangkis independen Malaysia, Soong Joo Ven mengatakan bahwa kekalahan dari junior Malaysia lainnya bisa membuat mereka sangat marah alias naik pitam. Copyright: © Robertus Pudyanto/Getty Images
Pebulutangkis independen Malaysia, Soong Joo Ven mengatakan bahwa kekalahan dari junior Malaysia lainnya bisa membuat mereka sangat marah alias naik pitam.

FOOTBALL265.COM - Pebulutangkis independen Malaysia, Soong Joo Ven mengatakan bahwa kekalahan dari junior Malaysia lainnya bisa membuat mereka sangat marah alias naik pitam.

Soong Joo Ven merupakan salah satu pemain yang tergabung dalam pelatnas Malaysia sebelumnya akhirnya didegradasi pada akhir awal tahun 2020 lalu dan saat ini berstatus sebagai pemain independen.

Selama masih berada di pelatnas Malaysia, Soong Joo Ven tahu betul bagaimana rasa kemarahan dan kekesalan dari eks rekannya, yakn Lee Zii Jia setiap kali menelan kekalahan dari para juniornya.

"Tentu saja kita tidak bisa menang setiap saat. Ketika Anda tidak bermain bagus atau Anda tidak dalam kondisi baik, Anda pasti akan dikalahkan oleh junior," ujar Soong Joo Ven dikutip dari media The Star.

Dituturkan lebih lanjut oleh pemain independen Malaysia tersebut, bukan hanya Lee Zii Jia saja yang sangat marah dan kesal ketika dikalahkan oleh juniornya, dirinya dan rekannya yang lain, Cheam June Wei juga merasakan hal yang sama.

“Mereka tahu permainan kami dengan baik karena kami bermain bersama setiap hari. Bukan hanya Zii Jia, bahkan diriku dan Cheam (June Wei), kita semua benci kalah dari pendatang baru. Mereka bisa menjengkelkan, mereka kadang-kadang sombong setelah mengalahkan kita," lanjutnya.

Soong Joo Ven bahkan menyebut setiap kali mengalami kekalahan dari juniornya pada saat berlatih, dirinya selalu berusaha meluapkan emosi dengan cara melempar raket seperti yang pada umumnya dilakukan.

"Kita bisa sangat marah dengan diri kita sendiri dan akan melempar raket kita ke lantai," bebernya.

Namun perilaku melempar raket ketika emosi membuat Soong Joo Ven dan rekan-rekannya yang lain mendapat teguran dari eks pelatih kepala tunggal putra, Misbun Sidek, yang tidak membenarkan perilaku mereka tersebut.

“Tapi kami berusaha untuk tidak melakukan itu sering karena (mantan pelatih kepala) Misbun (Sidek) tidak suka kami melakukan itu. Dia akan mengatakan 'raket adalah senjatamu', jadi bagaimana kau bisa membuangnya," pungkasnya.

Pebulutangkis Soong Joo Ven saat ini berada di peringkat 71 dunia dan pada ajang SEA Games 2019 lalu, ia sukses merepotkan Anthony Sinisuka Ginting pada saat bermain di final beregu putra.

Selain itu, banyaknya turnamen bulutangkis internasional yang ditunda membuat Soong Joo Ven yang kini berstatus sebagai pemain profesional usai tak lagi terpilih dalam skuat Timnas Bulutangkis Malaysia mengaku semuanya serasa ambyar dan rencana-rencananya kacau.

Saya berjuang, saya tidak tahu harus berbuat apa. Target awal saya adalah meningkatkan peringkat saya tetapi sekarang semuanya telah ditahan. Sebagai pemain profesional, ini sangat sulit," ujar Joo Ven dikutip dari media News Straits Times.

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) sendiri telah mengumumkan jadwal baru turnamen dan jika tidak ada aral melintang, kompetisi bulutangkis akan kembali dimulai pada September mendatang di ajang Chinese Taipei Open 2020.