Transisi Mencengangkan Anthonius Budi: dari Peringkat 1 Dunia hingga Jadi Pelatih

Senin, 15 Juni 2020 05:24 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© PB Djarum
Antonius Budi Ariantho, eks pemain ganda putra yang sukses tempati peringkat 1 dunia dengan Denny Kantono hingga duet Candra Wijaya dan kini menjadi pelatih. Copyright: © PB Djarum
Antonius Budi Ariantho, eks pemain ganda putra yang sukses tempati peringkat 1 dunia dengan Denny Kantono hingga duet Candra Wijaya dan kini menjadi pelatih.

FOOTBALL265.COM - Antonius Budi Ariantho, eks pemain ganda putra yang sukses tempati peringkat 1 dunia dengan Denny Kantono hingga duet bareng Candra Wijaya dan kini menjadi pelatih.

Nama Antonius Budi Ariantho memang tidak terlalu terdengar seperti nama-nama besar ganda putra Indonesia lainnya di eranya seperti Candra Wijaya, Sigit Budiarto hingga Rexy Mainaky dan Ricky Subagja.

Dilansir dari situs resmi PB Djarum, Berduet dengan Denny Kantono, Antonius Budi muncul sebagai salah satu pasangan fenomenal ganda putra Indonesia lainnya bersama dengan duet legendaris Rexy Mainaky/Ricky Subagja.

Sempat diduetkan bersama dengan Candra Wijaya hingga Ricky Subagja di akhir kariernya, Antonius Budi nyatanya lebih mampu bersinar bersama dengan Denny Kantono, dimana mereka berhasil meraih medlai perunggu Olimpiade Atlanta 1994.

Usai mengalahkan pasangan dari Rusia Andrey Antropov/Nickolai Zuev di babak perempatfinal, Antonius/Denny terpaksa  kandas di babak semifinal dari pasangan Malaysia Cheah Son Kit/Yap Kim Hock. Tetapi,  dalam perebutan medali perunggu, ia unggul dari pasangan Malaysia lainnya Soo Beng Kiang/Tan Kim Her.

Tak hanya sukses meraih medali perunggu di Olimpiade Atlanta 1994, pasangan Anthonius/Denny juga berhasil menapaki peringkat 1 dunia, dan di tahun 1996, mereka berhasil menjadi juara di gelaran Invitasi Piala Dunia dan menjadi semifinalis All England.

Satu tahun berikutnya, pasangan Antonius/Denny sukses meraih gelar di Kejuaraan Asia, lalu menjadi runner-up Malaysia Open dan semifinalis Indonesia Open di tahun 1997. Di tahun 1998, pasangan Antonius/Denny tidak berhasil menyumbangkan gelar apapun.

Meskipun sempat menjadi runner-up Japan Open dua  kali dan menjadi semifinalis di Konika Cup Singapore dan Indonesia Open. Pada awal tahun 1999, puasa gelar pasangan Antonius/Denny akhirnya pecah setelah mereka menjadi juara di turnamen Chinese Taipei Open dan menjadi semifinalis di tiga turnamen lainnya yakni Japan Open, Denmark Open dan China Open.

Tahun 2000, duet Antonius/Denny harus bubar setelah pelatnas melakukan perombakan secara besar-besaran. Berpisah dari Denny Kantono, eks pebulutangkis Antonius Budi diduetkan bersama dengan Candra Wijaya.

Walaupun tidak sesukses seperti duetnya bersama Denny Kantono, Antonius Budi cukup sukses ketika bermain dengan Candra Wijaya dimana mereka berhasil menjadi semifinalis dua kali di turnamen Malaysia Open dan Kejuaraan Asia.

Namun setelah memutuskan gantung raket, Antonius Budi kini masih tetap berada di dunia bulutangkis dan menjadi pelatih di klub yang membesarkan namanya, PB Djarum. Di tangannya, lahir sejumlah pemain-pemain handal yang akan diplot menjadi penerus ganda putra Indonesia.