5 Fakta Jarang Diketahui soal Lin Dan, Sang Legenda yang Akhirnya Pensiun
4. Kalah Bukan Berarti Menyerah
Lin Dan juga kerap menuai kekalahan di pertandingan, namun dia tidak seperti sebagian besar pemain yang akan menyerah atau mengalami trauma. Satu kekalahan paling menyakitkan yakni saat bermain di Olimpiade 2004.
Dia tersingkir di babak pertama oleh Ronald Susilo dari Singapura. Usai kekalahan itu, dia justru tampil lebih kuat dengan memenangkan Olimpiade edisi berikutnya, yakni tahun 2008.
Pada ajang Malaysia Open 2006, Lin Dan unggul 20-13 melawan Lee Chong Wei di babak final. Namun, Lee mengambil alih permainan untuk memenangkannya. Bila pemain lain akan hancur, Lin Dan justru menerima kekalahan itu dengan tenang.
Lin Dan masih memiliki sikap ksatria dalam beberapa tahun terakhir kendati dia kerap gagal memenangkan gelar bergengsi bulutangkis. Usai kalah dari Lee Chong Wei di semifinal Olimpiade 2016, dia memenangkan Malaysia Open 2017 dengan menaklukkan legenda Malaysia itu di final.
5. Atlet Segudang Prestasi
Setiap kali Lin Dan hadir di turnamen bergensi, kehadirannya selalu diprediksi akan mengambil alih gelar juara. Di usia 28 tahun, Lin Dan sudah memenangkan semua gelar juara di bulutangkis.
Sebut saja Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Piala Dunia, Thomas Cup, Piala Sudirman, Final Super Series Masters, All England, Asian Games, dan Kejuaraan Asia.
Semua gelar itu menjadikan dia pemain satu-satunya yang mencapai prestasi tersebut. Usai kemenangannya di Malaysia Open 2017, dia juga jadi satu-satunya pemain yang memenangkan semua gelar turnamen Open.