In-depth

Analisis PBSI Home Tournament: Kekuatan Sebenarnya Anthony Ginting

Jumat, 10 Juli 2020 19:24 WIB
Editor: Coro Mountana
© Humas PBSI
Anthony Ginting berhak mendapatkan hadiah uang usai keluar sebagai juara PBSI Home Tournament. Copyright: © Humas PBSI
Anthony Ginting berhak mendapatkan hadiah uang usai keluar sebagai juara PBSI Home Tournament.
Kekuatan Sebenarnya Anthony Ginting

Sejak awal set pertama, Shesar Hiren Rhustavito yang sadar kalau posisinya adalan non unggulan, mencoba mengambil alih kendali permainan. Smash menyilang dan pertahanan yang kuat menjadi modal Shesar atau biasa dipanggil Vito untuk unggul 5-1.

Namun bukan Anthony Ginting namanya jika langsung menyerah pada keadaan. Berbekal pengalaman dan kelihaiannya dalam menganalisis situasi, Anthony Ginting mencoba mengajak Shesar untuk adu netting.

Shesar pun terpancing untuk melakukan duel di depan net, yang mana itu menjadi blundernya karena Anthony Ginting sangat lihai bermain di area sana. Hasilnya, berkali-kali Anthony Ginting berhasil memenangi duel di depan net dengan sergapan cepat.

Shesar bisa mengimbangi duel netting sekalipun, bola lob yang dilancarkan malah menjadi santapan empuk bagi Anthony Ginting untuk melakukan smash. Shesar yang mencoba untuk melawan di set pertama akhirnya menyerah juga setelah kalah cerdik dengan Anthony Ginting.

© Humas PBSI
Shesar Hiren saat melawan Anthony Ginting di final PBSI Home Tournament. Copyright: Humas PBSIShesar Hiren saat melawan Anthony Ginting di final PBSI Home Tournament.

Dikarenakan Anthony Ginting sudah mampu mendikte permainan Shesar, set kedua pun praktis dikuasai sepenuhnya. Dengan sangat enak, Anthony Ginting melancarkan smash andalannya yang dengan ajaibnya tepat mengenai garis lapangan sehingga sulit diantisipasi oleh Shesar.

Tak hanya itu, set kedua benar-benar menjadi neraka bagi Shesar. Bagaimana tidak, Anthony Ginting seakan seperti mengerahkan seluruh kemampuannya seperti bermain netting, pukulan tipuan, hingga smash yang sangat terukur dan mengarah ke pojok.

Meski begitu, ada catatan khusus yang harus dicermati Anthony Ginting, sifatnya yang terlalu terburu-buru untuk langsung mematikan lawan bisa menjadi boomerang baginya di kemudian hari. Berkali-kali pukulan smash menyilangnya malah menghasilkan angka bagi Shesar.

Soalnya, pukulan keras nan mematikan dari Anthony Ginting malah mengarah keluar lapangan akibat control bola yang kurang cermat. Tergesa-gesa juga perlu menjadi sifat yang diperbaiki oleh Anthony Ginting agar bisa benar-benar menjadi the next Big Four Kings Badminton.

Setidaknya, dalam pertandingan final Mola TV PBSI Home Tournament tadi, Anthony Ginting sudah menunjukan kekuatan sebenarnya untuk menjadi yang terbaik di sektor tunggal putra. Sedangkan bagi Shesar, potensi untuk menjadi andalan Indonesia sudah terlihat, tinggal bagaimana konsistensinya saja.