Para Srikandi Tunggal Putri Indonesia yang Sempat Berjaya Usai Era Susi Susanti
Pindahnya Mia Audina menjadi warga negara Belanda, membuat estafet kejayaan tunggal putri Indonesia terhenti dan para penerus setelahnya dipaksa ‘lari’ untuk bisa mengejar catatan prestasi Mia.
Maria Kristin Yulianti, menjadi atlet yang sempat membuat Indonesia punya harapan besar untuk kembali berjaya di nomor perorangan wanita.
Beberapa gelar bergengsi yang pernah diraih antara lain medali emas SEA Games 2007, serta perunggu Olimpiade 2008. Namun sayang, pada tahun 2012 Maria terpaksa gantung raket alias pensiun dini akibat cedera lutut kanan yang berkepanjangan.
Fitriani
Berikutnya ada Fitriani, pebulutangkis berusia 21 tahun tersebut sempat beberapa kali membuat kejutan dengan mengalahkan beberapa lawan kuat di berbagai ajang BWF.
Namun inkonsistensi yang sering ia lakukan, membuat Fitriani lebih sering gagal menjadi juara. Meski begitu, Fitriani tetap pernah mengharumkan nama Indonesia seperti saat ia menjuarai Thailand Masters 2019 lalu, atau dua kali runner up pada ajang World Junior Championships tahun 2013 dan 2014.
Gregoria Mariska Tunjung
Terakhir ada Gregoria Mariska Tunjung, dan mungkin menjadi harapan bulutangkis Indonesia di nomor tunggal putri saat ini.
Melansir laman resmi BWF, saat ini Gregoria Mariska Tunjung duduk di ranking 21 dunia. Catata tersebut merupakan peringkat tertinggi dari tunggal putri Indonesia yang lain sampai bulan Juli 2020.
Beberapa gelar di level BWF International Challenge/Series pernah dimenangkan Gregoria Mariska Tunjung, seperti Finnish Open, Indonesia International serta Singapore International.