3 Aksi Sensasional yang Jadi Pembuktian Praveen Jordan/Melati Daeva

Rabu, 29 Juli 2020 17:44 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© badmintonindonesia.org
Melati Daeva dan Praveen Jordan di All England 2020 Copyright: © badmintonindonesia.org
Melati Daeva dan Praveen Jordan di All England 2020

FOOTBALL265.COM - Sektor ganda campuran menjadi salah satu sumber pundi-pundi prestasi bagi bulutangkis Indonesia. Medali emas Olimpiade terakhir bahkan dipersembahkan oleh andalan ganda campuran Tanah Air, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Selepas pensiunnya Tontowi/Liliyana, Pelatnas PBSI memiliki PR besar untuk membentuk penerus di sektor ganda campuran. Saat ini, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti adalah pasangan terbaik yang Indonesia miliki.

Bahkan Praveen/Melati kini bercokol di peringkat 4 dunia, sekaligus ranking terbaik mereka sejak berpasangan.

Praveen/Melati telah melakukan gebrakan ketika meraih gelar back to back turnamen level Super 750 di Denmark Open dan French Open 2019. Hasil ini pun menjadi pembuktian bagi keduanya bahwa mereka bisa dipercaya untuk melanjutkan estafet prestasi di sektor ganda campuran.

Di tahun 2020 ini pun mereka telah menyumbangkan salah satu gelar prestisius, yakni All England. Peningkatan performa Praveen/Melati pun tak lepas dari makin solidnya penampilan mereka, terbukti dari momen-momen berikut.

Pengaruh Mental

Praveen Jordan meskipun memiliki skill matang, terkadang punya kelemahan kala sering melakukan kesalahan sendiri. Namun ketika sudah fokus, tak ada yang mampu menghentikan serangan-serangan tajamnya.

Salah satunya terlihat di final All England 2020 saat menghadapi pasangan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Dari video cuplikan akun @ftosports.co, Praveen terlihat sangat fokus dan berhati-hati.

Bahkan ketika nyaris ragu-ragu dalam menentukan kok masuk atau keluar, ia mampu membuat keputusan cepat, bahkan mampu menghasilkan poin.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BADMINTON FOR FUN (@ftosports.co) pada

Legenda bulutangkis Morten Frost yang kala itu menjadi komentator pun mengakui bahwa kepercayaan diri Praveen Jordan berkembang dan benar-benar berkomitmen untuk memenangkan pertandingan.