Bulutangkis Malaysia Didominasi Pelatih Indonesia, Eks Hendra Setiawan Tidak Habis Pikir

Rabu, 5 Agustus 2020 19:10 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Humas PBSI
Legenda ganda putra Malaysia sekaligus eks pasangan Hendra Setiawan, Tan Boon Heong mengaku tidak habis pikir mengapa ada 4 pelatih Indonesia di BAM. Copyright: © Humas PBSI
Legenda ganda putra Malaysia sekaligus eks pasangan Hendra Setiawan, Tan Boon Heong mengaku tidak habis pikir mengapa ada 4 pelatih Indonesia di BAM.

FOOTBALL265.COM - Legenda ganda putra Malaysia sekaligus eks pasangan Hendra Setiawan, Tan Boon Heong mengaku tidak habis pikir mengapa ada 4 pelatih Indonesia di Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM).

BAM pada Minggu (17/05/20) lalu diketahui membuat pengumuman restrukturisasi pelatih, dimana empat dari lima departemen dipimpin langsung oleh pelatih asal Indonesia.

Empat pelatih asal Indonesia tersebut adalah Hendrawan di sektor tunggal putra, Flandy Limpele di sektor ganda putra, Indra Wijaya di sektor tunggal putri dan Paulus Firman di sektor ganda campuran.

Keputusan BAM menempatkan empat pelatih Indonesia di empat departemen bulutangkis Malaysia tersebut rupa-rupanya membuat mereka mendapat kritikan tajam.

Salah satu kritikan juga datang dari eks rekan duet Hendra Setiawan, Tan Boon Heong. Legenda ganda putra Malaysia itu juga tak habis pikir mengapa BAM menggunakan jasa 4 pelatih Indonesia ketimbang memperdayakan bakat dari Negeri Jiran sendiri.

"Saya pikir Malaysia juga penuh bakat. Banyak pemain telah memenangkan kejuaraan All England dan Asian Games. Saya tidak mengerti mengapa Asosiasi Badminton membuat keputusan itu," ujar Tan Boon Heong dikutip dari media Sports Sina.

Sebelumnya,  Direktur Pelatihan Wong Choong Hann angkat suara perihal keputusan tersebut dan menurutnya BAM memutuskan hal tersebut berdasarkan prestasi dari para pelatih.

"Itu tidak bias. Kami berada dalam posisi untuk melakukan perubahan dan kami membuat keputusan profesional," katanya.

"Ini bukan tentang pelatih lokal atau asing, tetapi banyak pemikiran dimasukkan ke dalam memilih yang terbaik dan perubahan dibuat dengan hanya satu tujuan akhir - untuk membawa hasil yang diinginkan," ujar Choong Hann dikutip dari media The Star.

Direktur Pelatihan BAM itu pun mengaku sangat bersyukur dengan penundaan Olimpiade Tokyo pada tahun 2021 mendatang sehingga mereka bisa memaksimalkan pelatihan.

"Dengan penundaan Olimpiade untuk tahun depan, kami telah diberi kesempatan untuk memperkuat pengaturan pelatihan dengan meminimalkan efek pada pelatihan," lanjutnya.

Terakhir, Direktur Pelatihan BAM tersebut menyebut untuk menilai apakah keputusan menempatkan empat pelatih Indonesia di Timnas Bulutangkis Malaysia adalah keputusan yang tepat atau tidak akan bergantung pada hasil.

"Hanya hasil yang akan menentukan apakah saya telah membuat keputusan yang tepat, tapi saya tahu, setidaknya kami telah mencoba memperkuat sisi pembinaan," pungkasnya.

Satu-satunya pelatih asal Malaysia yang digunakan oleh BAM adalah Chan Chong Ming yang nantinya akan melatih sektor ganda putri Negeri Jiran.