FOOTBALL265.COM - Pebulutangkis Mohammad Ahsan memberikan responsnya pada saat ditanyai kenapa lebih sering mengalahkan wakil Jepang ketimbang pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon.
Tahun 2019 lalu bisa dibilang menjadi tahunnya lingkaran setan ketiga pasangan ganda putra, yakni Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, dan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. Dibilang lingkaran setan karena ketiganya saling mengalahkan satu sama lain.
Pasangan Ahsan/Hendra berhasil mengalahkan Endo/Watanabe sebanyakan lima kali di tahun 2019, demikian pula dengan wakil Jepang yang sukses mengalahkan Kevin/Marcus sebanyak lima kali juga dan pasangan The Minions yang juga mengalahkan The Daddies dalam jumlah yang sama.
Pada saat ditanyai apa yang menyebabkan dirinya bersama Hendra Setiawan lebih sering mengalahkan Endo/Watanabe ketimbang Kevin/Marcus, maka begini respons dari pebulutangkis ganda putra peringkat 2 dunia, Mohammad Ahsan.
"Saya juga enggak tahu ya, saya pengen menanng, mungkin Endo/Yuta pengen menang, Minions pengen menang, tapi mungkin sudah jalannya semua seperti itu," jawab Ahsan dalam live Ig bersama PBSI, Sabtu (01/08/20) lalu.
Mohammad Ahsan pun menuturkan baik Endo/Watanabe dan Kevin/Marcus merupakan pasangan bertipikal berbeda. Wakil Jepang lebih bermain lebih bertahan, sedangkan Kevin/Marcus lebih mengandalkan kecepatan dan mereka juga sudah sering bermain bersama. Dengan begitu, dirinya dan Hendra Setiawan lebih mencoba untuk memperkuat fisik.
"Tipe mereka berbeda, Jepang tipe bertahan, kalau Indonesia sudah latihan bareng setiap hari juga. Dengan Minions setiap hari lawan, setiap hari jadi partner juga di latihan," tambahnya.
"Mungkin Minions lebih punya kecepatanlah ya, kalau Jepang lebih banyak ke pertahanan dulu baru serang, kalau kita mungkin harus lebih tahan dulu, jadi lebih ke fisik seperti itu," pungkasnya.
Sayangnya, di tahun 2020 ini, lingkaran setan itu akhirnya musnah, setelah pasangan Endo/Watanabe berhasil mengalahkan pasangan Ahsan/Hendra di perempatfinal All England 2020 dan menumbangkan Kevin/Marcus di partai final untuk meraih gelar pertama sebagai pasangan di kompetisi bulutangkis tertua dunia.