FOOTBALL265.COM – Malaysia mengenang kejayaan tim bulutangkis di ajang Piala Thomas 1992. Keluar sebagai pemenang, tim yang dipimpin Rashid Sidek mampu menghancurkan tim Indonesia yang perkasa.
Piala Thomas dan Piala Uber 2020 akan dihelat di Aarhus, Denmark, pad 3 – 11 Oktober. Tim bulutangkis Malaysia saat ini sedang mempersiapkan pasukan terbaiknya untuk terjun memperebutkan trofi supremasi tim beregu putra dan putri tersebut.
Berbicara soal perjalanan Malaysia di Piala Thomas dan Uber, tim Negeri Jiran itu terakhir kali juara saat bertanding di Stadium Negara, Kuala Lumpur pada 1992. Ini merupakan gelar pertama dalam 25 tahun terakhir mereka meraihnya saat itu.
Media Malaysia, New Strait Times menggambarkan betapa bahagianya Malaysia saat menjadi juara di negara sendiri dengan menundukkan tim perkasa yang mewakili Indonesia dengan skor 3-2.
Tepat pada 16 Mei 1992, jalanan di seluruh wilayah Malaysia kosong karena orang-orang lebih suka duduk di depan televisi dan ribuan orang memadati Stadion Negara, tempat Piala Thomas berlangsung.
Sudah jelas bukan, masyarakat Malaysia sangat antusias menyaksikan Rashid Sidek, Foo Kok Keong dan pebulutangkis putra lainnya berjuang memperebutkan trofi Piala Thomas.
Dipahami pula, final Piala Thomas 1992 saat itu dianggap sebagai sebuah pertarungan sengit kedua negara, menyusul hubungan Malaysia dan Indonesia yang tengah memanas karena isu-isu politik.
Di babak final Piala Thomas, Malaysia mengantongi label tim underdog berhadapan dengan Indonesia yang punya tim tak terkalahkan. Media tersebut mengisahkan para pemain Indonesia harus menghadapi pemain Indonesia yang menduduki peringkat lima besar dunia.
Berhadapan dengan pemain sekelas Ardy Wiranata dan Alan Budikusuma, media ini juga menyebutkan bahwa Malaysia tak ingin merasa terintimidasi, sama seperti saat mereka menggulingkan juara bertahan China di babak semifinal.
Diawali dengan skor pertama untuk Malaysia usai Rashid Sidek mengalahkan Ardy secara rubber set 15-11, 10-15, 15-4. Namun Indonesia mampu menyamakan kedudukan lewat Eddy Hartono/Gunawan yang menundukkan Razif/Jalani dengan 15-9, 9- 15, 15-3.
Malaysia kembali unggul lewat Foo Kok Keong yang berhasik menundukkan Alan dengan kemenangan dramatis 15-5, 15-12. Kemenangan Malaysia pun dikunci oleh Soon Kit/Beng Kiang yang menundukkan Ricky Subagj/Rexy Mainaky dengan skor 15-2, 10-15, 15-8.
Saat itu masyarakat Negeri Jiran tetap bersuka cita, meskipun di final terakhir wakilnya Kwan Yoke Meng kalah 3-15, 7-15 dari Joko.
Berkaca pada kejayaan Malaysia di Piala Thomas saat itu, tim bulutangkis Malaysia saat ini pun dituntut untuk bisa menciptakan sejarah baru setelah beberapa tahun terpuruk. Bila mereka mampu menjadi juara, ini akan mengakhiri penantian gelar juara selama 28 tahun di turnamen ini.