BWF Soroti Smash Maut Praveen Jordan

Kamis, 27 Agustus 2020 17:52 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© badmintonindonesia.org
Ganda campuran bulutangkis Indonesia, Praveen Jordan, mendapat sorotan dari Asosiasi Bulutangkis Dunia (BWF) atas smash maut yang dia ciptakan. Copyright: © badmintonindonesia.org
Ganda campuran bulutangkis Indonesia, Praveen Jordan, mendapat sorotan dari Asosiasi Bulutangkis Dunia (BWF) atas smash maut yang dia ciptakan.

FOOTBALL265.COM – Ganda campuran bulutangkis Indonesia, Praveen Jordan, mendapat sorotan dari Asosiasi Bulutangkis Dunia (BWF) atas smash maut yang dia ciptakan di pertandingan.

Praveen Jordan yang merupakan rekan tandem Melati Daeva Oktavianti dikenal sebagai salah satu pebulutangkis yang memiliki pukulan keras shuttlecock (smash) yang paling mematikan di dunia.

Untuk membuktikannya, BWF melalui akun resmi di Instagram secara khusus mengunggah video yang berisi deretan pukulan smash yang dilakukan Praveen Jordan di sejumlah pertandingan, Selasa (27/08/20) kemarin.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Badminton World Federation (@bwf.official) on

Diawali saat Praveen/Melati tampil di final French Open 2019 dengan menghadapi campuran peringkat satu dunia Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, di mana Praveen/Melati akhirnya keluar sebagai juara.

Saat game memasuki babak kedua dengan kedudukan sama-sama 3-3, terjadi pergumulan antara Praven/Melati dan Zheng/Huang. Praveen menyudahi permainan dengan melompat tinggi sambil memukul cock dengan keras.

Cock mendarat di tengah area belakang tim lawan tanpa sempat dihalau oleh Zheng/Huang. Praveen/Melati pun berhasil mendulang satu poin.

Smash keras juga dipamerkan Praveen saat tampil di final Denmark Open 2019 menghadapi Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping, sebelum mereka akhirnya menyabet juara.

Di set ketiga saat Praveen/Melati sudah memetik poin keunggulan, mereka sempat terlibat jual-beli serangan sampai-sampai Wang/Huang jatuh berkali-kali.

Praveen/Melati terus menerus menekan dengan cepat dan disudahi dengan smash keras Praveen yang mendarat di sudut dalam area tim lawan.

Berbagai smash keras yang diciptakan Praveen di sejumlah pertandingan pada musim 2019 lalu telah menjadikan pemain berusia 27 tahun itu sebagai salah satu raja smash di generasi bulutangkis modern.