FOOTBALL265.COM - Gara-gara hal ini, media asing asal Malaysia jadi was-was kalau Indonesia jadi tuan rumah dari kompetisi bulutangkis di Asia, kok bisa?
PBSI diketahui berencana menanyakan kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) perihal nasib dari Indonesia Open yang awalnya akan digelar pada 17 - 22 November mendatang setelah keluarnya jadwal tersisa di tahun 2020.
Pada Kamis (27/8/20) lalu, BWF resmi merilis keputusan final mereka terkait nasib dari sisa turnamen bulutangkis internasional tahun ini.
Dari rilisan resmi BWF, mereka memutuskan tetap menggelar Piala Thomas-Uber 2020, Denmark Open I, Denmark Open II dan yang terakhir Asia Open I, Asia Open II dan diakhiri dengan turnamen BWF World Tour Finals.
Jika Denmark sudah dipastikan akan menjadi tuan rumah dari Piala Thomas-Uber 2020, Denmark Open I, Denmark Open II, maka untuk turnamen Asia Open I, Asia Open II dan BWF World Tour Finals masih belum pasti akan digelar di negara Asia mana.
Terkait dua turnamen Asia Open Super 1000 yang akan digelar di Asia dan kelanjutan dari Indonesia Open 2020 yang rencananya digelar pada November, Sekjen PBSI, Achmad Budiharto, menyebut semuanya masih dalam pembicaraan dengan BWF.
"Seri di Asia mungkin saja di Indonesia, banyak hal yang harus dibicarakan karena masalahnya cukup kompleks," katanya.
"Kalau dari pemerintah, sudah ada lampu hijau untuk mengadakan event olahraga di Indonesia, tapi tetap dengan protokol Covid-19 karena concern-nya tetap keselamatan atlet dan stakeholder lainnya," ujar Budiharto dikutip dari situs resmi PBSI
Hal itu membuat media Malaysia, The Star, bertanya-tanya apakah benar Indonesia mampu menjadi tuan rumahd ari event bulutangkis sebesar itu di tengah keterpurukan ekonomi saat ini? Apalagi dana yang dibutuhkan tak main-main jumlahnya.
Selain itu, media Malaysja juga berujar bahwa sangat tidak mungkin memainkan sisa kompetisi di tahun 2020 seperti Asia Open I, Asia Open II dan BWF World Tour Finals di Negeri Jiran dan China mengingat ada pembatasan dari pemerintah dan masalah lainnya yang menyangkut finansial.
Terlebih lagi media Malaysia berujar jika seandainya Indonesia ditunjuk sebagai negara tuan rumah dari sisa turnamen tahun 2020 yang digelar di Asia, apakah Tanah Air sangat mampu untuk menjamin kesehatan dan kesejahteraan dari para atlet, mengingat kasus virus Corona di negara ini terus bertambah banyak setiap harinya?
Sampai saat ini belum ada pengumuman pasti dari BWF perihal negara yang akan menjadi tuan rumah dari Asia Open I, Asia Open II dan BWF World Tour Finals. Jadi, apakah Indonesia yang akan dipilih?