Sisi Gelap Novak Djokovic Dibongkar Sahabatnya Sendiri

Rabu, 9 September 2020 12:39 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Karwai Tang/WireImage
Mantan petenis Daniela Hantuchova. Copyright: © Karwai Tang/WireImage
Mantan petenis Daniela Hantuchova.

FOOTBALL265.COM – Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic bikin heboh usai didiskualifikasi dari turnamen AS Terbuka 2020, Senin (07/09/20) lalu. Karena frustrasi dalam laga lawan Pablo Carreno Busta, ia memukul bola secara sembarangan dan bola tersebut mengenai seorang hakim garis.

Meski sudah meminta maaf secara publik, Djokovic masih menerima sejumlah kritikan. Bahkan salah satunya datang dari teman dekatnya yang juga mantan pemain tenis, Daniela Hantuchova.

Wanita 37 tahun tersebut memang dekat dengan Djokovic dan istrinya, Jelena, dan kenal baik dengan sang pelatih Marian Vajda, yang sama-sama berasal dari Slovakia.

Hantuchova yang sudah kenal lama pun tak segan-segan mengungkapkan sisi gelap Djokovic. Ia mengatakan petenis Serbia itu punya masalah dalam hal mengatur emosinya dan butuh bantuan profesional.

“Sepertinya kadang-kadang amarah (Djokovic) tak bisa dikontrol,” tutur Hantuchova, dikutip dari Fox Sports.

“Saya peduli dan menghormati apa yang ia lakukan untuk dunia tenis, tapi saya harap dia bisa mengambil pelajaran, bahkan di saat-saat buruk ketika satu-satunya yang menghalangi dia dan gelar Grand Slam ke-18 adalah dirinya sendiri.”

Daniela Hantuchova pun mengatakan Djokovic terlalu banyak melakukan sesuatu dan menghancurkan niat baiknya di saat-saat yang kurang tepat.

“Dia sering punya niat baik, hanya saja waktunya tak tepat, seperti Adria Tour. Tak ada masalah mengadakan turnamen seperti itu, tapi tidak saat seluruh dunia berhenti. Sama seperti soal ATP. Tentu saja ada hal-hal yang perlu diubah, tapi tidak sekarang,” tambahnya.

Novak Djokovic memang mendapat kritikan tajam ketika menyelenggarakan turnamen ekshibisi Adria Tour yang berakhir bencana. Berlangsung di tengah pandemi dan mengabaikan protokol kesehatan, Djokovic dan sang istri serta sederet partisipan lain sempat terjangkit virus corona atau Covid-19.