FOOTBALL265.COM - Media Malaysia, The Star, menyebut Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) telah membuat keputusan akan menggelar Piala Thomas - Uber usai Olimpiade Tokyo tahun 2021.
Pada Minggu (13/09/20) kemarin, media Malaysia telah mengklaim bahwa BWF menggelar rapat virtual guna membahas nasib dari Piala Thomas - Uber pada tahun ini menyusul banyaknya negara yang memutuskan mundur.
Usai menggelar rapat virtual, media Malaysia mengklaim kalau BWF akhirnya mengambil sebuah keputusan bulat bahwa mereka akan menggelar Piala Thomas - Uber selepas Olimpiade Tokyo pada tahun 2021 dan hasil keputusan mereka itu akan segera diumumkan.
Media Malaysia menyebut bahwa salah satu sumber dari BWF menyatakan bahwa hasil keputusan menggelar Piala Thomas - Uber usai Olimpiade Tokyo tahun 2021 merupakan konsensus oleh mayoritas suara selama rapat virtual darurat digelar setelah banyaknya negara yang memutuskan mundur akibat masih khawatir dengan pandemi Corona.
Dan media Malaysia mengklaim bahwa BWF akan segera membuat pengumuman resmi selepas melakukan pertemuan lainnya untuk memperkuat berbagai hal dibalik keputusan mereka menggelar Piala Thomas - Uber usai Olimpiade Tokyo tahun 2021.
Tercatat hingga Jumat (11/09/20) lalu, ada lima negara yang memutuskan mundur dari Piala Thomas - Uber 2020. Dimana kelima negara itu adalah Chinese Taipei, Australia, Thiland, Korea Selatan dan yang terakhir Indonesia.
BWF diketahui sudah berusaha mengundang dua negara lain sebagai pengganti, tetapi dua negara itu, yakni Hong Kong dan Singapore menolak undangan dengan alasan yang sama lantaran masih khawatir soal virus Corona.
Sementara ini, BWF baru mendapatkan dua negara pengganti yakni Finlandia untuk Piala Thomas 2020, dan Swedia untuk Piala Uber 2020. Dimana Finlandia akhirnya kembali ke kompetisi Piala Supremasi setelah 26 tahun lamanya absen dan terakhir kali ikut pada tahun 1994.
Piala Thomas - Uber 2020 awalnya akan digelar pada 16-24 Mei, tetapi karena pandemi Corona yang masih mengkhawatirkan akhirnya diundur ke 15-23 Agustus, tetapi setelah dilihat lagi dan situasi masih belum aman akhirnya digeser ke 3 - 11 Oktober, namun lagi-lagi harus terancam batal setelah ada banyak negara yang memutuskan mundur.