FOOTBALL265.COM – Legenda bulutangkis asal Denmark, Mathias Boe, menyoroti kepemimpinan BWF yang baru saja mengumumkan akan menunda ajang Piala Thomas dan Uber 2020.
Kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 saat ini tengah menyita banyak perhatian menyusul banyaknya negara mulai dari Chinese Taipei, Australia, Thailand, Korea Selatan dan Indonesia yang memutuskan mundur dari turnamen beregu bergengsi itu.
Ujung-ujungnya, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) mengambil sikap tegas. Mereka mengumumkan bahwa Piala Thomas dan Uber tahun 2020 resmi ditunda untuk waktu yang belum diketahui.
"BWF meresmikan bahwa Piala Thomas dan Uber 2020 resmi ditunda," tulis pernyataan BWF, yang diunggah lewat akun resmi Twitter, Selasa (15/09/20).
"Sementara Denmark Open tetap berlanjut," tambahnya.
Beberapa jam kemudian, Mathias Boe, yang negaranya didapuk menjadi tuan rumah Piala Thomas dan Uber tahun ini, pun ikut angkat bicara terkait kebijakan BWF kali ini.
“Hancur. Merasa kasihan pada para pemain (Denmark) dan Asosiasi Bulutangkis Denmark,” tulis Mathias Boe melalui akun Twitternya.
Mantan juara Eropa menyayangkan fakta bahwa BWF jadi satu-satunya asosiasi olahraga terbesar di dunia yang belum bisa memulai turnamen. Hal ini berkaca pada kompetisi NBA, sepak bola di Eropa (Liga Inggris, Spanyol, dan Jerman) sudah dimulai sejak bulan lalu.
“BWF adalah satu-satunya asosiasi besar yang tidak bisa memulai turnamen, olahraga lain dimulai beberapa bulan lalu. Mungkin sudah waktunya beberapa ‘orang penting BWF’ mundur dan menyerahkan tugasnya ke orang –orang yang benar-benar bisa menjalankannya,” lanjut Mathias Boe.
Gutted. Feel so sorry for the players and @BadDK
— Mathias Boe (@mathiasboe) September 15, 2020
. BWF is the only major association that can't get the tournaments started, other sports started months back. Maybe its time that some of the "important BWF guys" to step down and leave the show to someone who can actually run it. https://t.co/8JEfduA7Dt
Sebelumnya, dalam cuitan yang lain, Mathias Boe sendiri juga mengomentari rekannya yang menyoroti banyaknya negara kontestan yang mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020. Mathias Boe menyebut ini merupakan skandal terbesar dalam bulutangkis.
"Ini adalah skandal besar bagi bulutangkis secara keseluruhan dan bulutangkis Denmark khususnya, dan saya benar-benar merasa kasihan pada banyak pemain yang "menderita" karenanya," pungkasnya.
Sikap tegas BWF untuk menunda Piala Thomas dan Uber tahun 2020 ini tak lepas untuk menjaga kenyamanan para pemain bulutangkis kelas dunia, dari penyebaran pandemi virus corona.
Padahal, BWF sebelumnya sangat yakin bahwa mereka bisa menggelar kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 sesuai dengan jadwal yang telah mereka tetapkan pada 3 - 11 Oktober di Aarhus, Denmark.