FOOTBALL265.COM – Petenis Novak Djokovic lagi-lagi gagal mengontrol emosinya ketika dia memetik kemenangan atas petenis asa Jerman, Dominik Koepfer, dengan skor 6-3, 4-6, 6-3, di babak perempatfinal Italia Terbuka, Sabtu (19/09/20).
Dilansir dari ESPN, Djokovic meluapkan emosinya dengan membanting raket sampai membuat senarnya bengkok nyaris putus. Ini terjadi pada gim keenam, set kedua sebelum menyegel kemenangan atas petenis kualifikasi, Koepfer.
Aksi membanting raket itu juga dibareng dengan mata Djokovic kedapatan melotot ke arah wasit menyusul beberapa pelanggaran dan satu poin yang diperintahkan untuk diulang.
Alhasil, petensi asal Serbia itu harus mendapat peringatan dari wasit Namun usai berlaga, Djokovic mengungkapkan alasan dia terpaksa meluapkan emosi dengan membanting raket.
#IBI20 (🎥@Eurosport_RU ) pic.twitter.com/mhPMVx2znM
— doublefault28 (@doublefault28) September 19, 2020
"Ini bukan raket pertama atau terakhir yang saya hancurkan dalam karier saya. Saya telah melakukannya sebelumnya, saya mungkin akan melakukannya lagi. Saya tidak ingin melakukannya, tetapi ketika itu datang, itu terjadi," kata Djokovic.
"Begitulah kurasa, terkadang saya melepaskan amarah. Itu jelas bukan pesan terbaik di luar sana. Saya jelas tidak menganjurkan itu. Tapi, kita semua adalah manusia. Kita semua melakukan yang terbaik. Ada saat ketika saya tidak melakukan itu, dan ada saat ketika saya melakukannya,” lanjutnya.
Kejadian ini membuat Djokovic kembali menjadi sorotan. Pasalnya, dua pekan sebelumnya, dia didiskualifikasi dari AS Terbuka karena memukul hakim garis dengan bola tenis saat tampil di AS Terbuka melawan Pabo Carreno Busta.
Insiden tak disengaja itu terjadi saat Djokovic tertinggal 5-6 dari lawannya asal Spanyol di putaran keempat. Kala itu, pertandingan masuk berlangsung di set pertama.
Sementara di Italia Terbuka, beruntung Djokovic tidak mendapatkan sanksi apapun atas tindakan kurang terpujinya itu. Dia tetap lolos ke semifinal berkat hasil kemenangannya atas Koepfer.
Djokovic akan berhadapan dengan Casper Ruud di semifinal, dalam perjuangannya menuegel gelar kelimanya di Roma. Ruud menyingkirkan Matteo Berrettini 4-6, 6-3, 7-6 (5) dalam pertandingan yang berlangsung selama 2 jam, 57 menit.