FOOTBALL265.COM - Zhou Mi, eks pebulutangkis China yang membela Hong Kong, tetapi kariernya hancur karena keputusan pilih kasih dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Pada September tahun 2010 silam, eks pebulutangkis China yang memutuskan membela Hong Kong, yakni Zhou Mi dijatuhi skors dengan larangan bermain selama 2 tahun oleh BWF karena ia terbukti bersalah dalam kasus doping.
Eks pebulutangkis Zhou Mi diketahui telah dicurigai menggunakan doping sejak Juni 2010 sampai akhirnya BWF memutuskan untuk melakukan tes acak di luar kompetisi dan berdasarkan hasil tersebut, di dalam darah eks pebulutangkis China yang membela Hong Kong terdapat kandungan clenbuterol.
Berdasarkan hasil tes dari Zhou Mi, Sekjend BWF, Thomas Lund memperingatkan setiap pemain untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan dalam rilisan situs resmi BWF.
Menyatakan Diri Tidak Bersalah
Atas dakwaan BWF itu, Zhou Mi lantas menghubungi pengacaranya untuk mengajukan permohonan agar dunia tahu bahwa dirinya tidak sepenuhnya bersalah.
Menurut Zhou Mi, obat-obatan yang dikonsumsinya dijual bebas di pasaran dan tidak mengandung clenbuterol dan kemungkinan itu berasal dari daging babi yang terkontaminasi.
“Awalnya saya mengira bahwa hasil tes positif mungkin karena saya mengonsumsi obat China yang dijual bebas untuk mengobati penyakit saya pada atau sekitar Mei 2010. Namun saya kemudian ingat bahwa saya sebelumnya telah mengonsumsi obat bebas yang sama.
Obat China untuk flu, jadi saya memutuskan untuk mengirim sampel obat untuk diuji di lab Intertek di Australia, dengan biaya sendiri, Dan laporan yang keluar pada 6 Oktober 2010 menegaskan bahwa obat tersebut tidak mengandung Clenbuterol,” demikian keterangan Zhou Mi seperti dilansir Badzine.
Banding Ditolak
Sayangnya setelah bersusah payah membuktikan bahwa obat yang dikonsumsinya tidak mengandung clenbuterol, Zhou Mi gagal memberikan bukti itu tepat waktu, tetapi wakil China yang pada saat itu memutuskan membela Hong Kong menyatakan bahwa tidak ada nasihat yang diberikannya pada saat itu.
Akibatnya, Zhou Mi terlambat mengajukan bandingnya dan akhirnya membuat Pengadilan Arbitasi Olahraga (CAS) menolak bandingnya, hingga menyebabkan skorsingnya tidak lagi bisa terelakkan.