3 Negara 'Antah Berantah' yang Catat Sejarah di Denmark Open 2020

Jumat, 16 Oktober 2020 11:11 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Kati-Kreet Marran dan Helina Ruutel, perwakilan Estonia di turnamen bulutangkis Denmark Open 2020. Copyright: © Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Kati-Kreet Marran dan Helina Ruutel, perwakilan Estonia di turnamen bulutangkis Denmark Open 2020.
Estonia

Tak tanggung-tanggung, negara Eropa Utara ini mengirimkan empat pemain sekaligus ke Denmark Open 2020. Mereka adalah Kristin Kuuba (tunggal putri), Mihkel Laanes (ganda campuran), Kati-Kreet Marran dan Helina Ruutel (ganda putri).

Mengutip media Estonia Delfisport, ini adalah pertama kalinya negara mereka punya perwakilan di turnamen bulutangkis sekelas level 750.

Kristin Kuuba langsung melaju ke babak kedua usai unggulan pertama Akane Yamaguchi mundur di detik-detik terakhir sebelum Denmark Open dimulai. Namun Kuuba harus tersingkir di tangan pemain Jerman, Yvonne Li, dengan skor 16-21, 21-13, dan 14-21.

Sementara ganda putri Kati-Kreet Marran dan Helina Ruutel melangkah penuh percaya diri ke turnamen ini usai menggondol gelar Latvia International, turnamen pertama yang berlangsung setelah pandemi corona.

“Kami senang bisa bermain di Latvia International sebelum datang ke sini, karena kami sudah lama tidak bermain. Itu menjadi cara bagus untuk menguji permainan ganda kami,” tutur Marran kepada Badminton Europe.

Namun Kati-Kreet Marran/Helina Ruutel juga kalah di babak kedua dari pasangan Prancis, Emilie Lefel/Anne Tran. Sementara pasangan Mihkel Laanes/Helina Ruutel sudah kalah lebih dulu di babak pertama.

Norwegia

Negara berpopulasi 5,4 juta orang ini mengirimkan tiga pemain di dua sektor ke Denmark Open 2020, yakni Emilie Hamang (tunggal putri) dan Torjus Flaatten/Vegard Rikheim (ganda putra).

Namun sayang, keduanya angkat koper sejak babak pertama usai takluk dalam laga yang berdurasi kurang dari 30 menit. Meski begitu, Emilie Hamang mengaku bahagia bisa tampil di turnamen prestisius.

“Saya amat senang bisa bermain. Ini adalah kesempatan bagus untuk bertanding melawan pemain-pemain yang lebih baik, yang biasanya saya tak pernah ketemu di turnamen biasa,” tutur Hamang kepada Badminton Europe.