FOOTBALL265.COM - Legenda ganda putra, Luluk Hadiyanto sebut absennya pemain Asia membuat kualitas kompetisi Denmark Open 2020 mengalami penurunan.
Turnamen Denmark Open 2020 memang sudah resmi digelar pada 13 - 18 Oktober di Odense Sports Park, Denmark, dan sejumlah pendapat mengenai kompetisi ini masih menyertai, salah satunya datang dari legenda ganda putra Indonesia, Luluk Hadiyanto.
Seperti diketahui Denmark Open 2020 merupakan kompetisi pertama yang menandai kembali turnamen kompetitif setelah 7 bulan lamanya vakum usai terakhir kali All England pada pertengahan Maret lalu.
Menurut legenda bulutangkis Indonesia Luluk Hadiyanto, absennya sejumlah nama besar Asia seperti Kento Momota, Tai Tzu Ying, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dan Zheng Siwei/Huang Yaqiong telah menurunkan kualitas dari kompetisi Denmark Open 2020.
“Ya, dengan absennya pemain bulu tangkis Asia, Denmark bisa mengukir sejarah dengan semua Denmark Final di tunggal putra. Apalagi (dengan absennya) Kento Momota dari Jepang yang on fire,” ujar Luluk Hadiyanto dikutip dari media Badminton Asia.
Lebih lanjut lagi eks pebulutangkis yang pernah menempati peringkat 1 dunia juga menyebut bahwa absennya pemain-pemain besar dari Asia membuat Denmark Open 2020 bisa dikatakan bukan level 750.
“Saya kira kira ini adalah kompetisi besar karena Denmark Open adalah event Super 750. Namun, prestise dan kualitas kejuaraannya tidak terlalu terasa seperti event Super 750,” pungkasnya.
Diketahui di sektor tunggal putra, wakil tuan rumah berhasil menciptakan 'all-Danish final' yang mempertemukan Anders Antonsen kontra Rasmus Gemke yang akhirnya dimenangkan oleh Anders Antonsen dalam pertandingan rubber game dan meraih gelar perdananya di Denmark Open 2020.