Ganda Putra Malaysia Bongkar Sifat Asli Flandy Limpele

Minggu, 25 Oktober 2020 19:13 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© Indranil Mukherjee/AFP via Getty Images-
Legenda bulutangkis Indonesia Flandy Limpele yang kini jadi kepala pelatih tepok bulu Malaysia. Copyright: © Indranil Mukherjee/AFP via Getty Images-
Legenda bulutangkis Indonesia Flandy Limpele yang kini jadi kepala pelatih tepok bulu Malaysia.

FOOTBALL265.COM – Ganda putra Malaysia, Aaron Chia, mengaku semangat nyaman berlatih di bawah arahan pelatih asal Indonesia, Flandy Limpele.

Flandy Limpele sudah menjalani tugasnya sebagai pelatih kepala baru ganda putra timnas Malaysia sejak 27 Juli 2020 lalu. Dia menggantikan Paulus Firman yang kini menangani skuat ganda campuran.

Mantan pelatin ganda putra India ini dibantu dua pelatih lainya, yakni Rosman Razak dan Hoon Thien How di dalam menjalankan tugasnya tersebut.  

Menjadi pelatih kepala ganda putra, Flandy Limpele pun juga turut bertanggung jawab atas program pelatihan ganda putra andalan Negeri Jiran, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Selama menjalani latihan, Flandy Limpele digambarkan oleh Aaron Chia sebagai sosok pelatih yang sangat tegas saat berada di lapangan. Namun Flandy akan berubah hangat dan sangat peduli pada para pemainnya di luar sana.

“Program latihan yang dilaksanakan oleh pelatih Flandy Limpele juga memerhatikan pandangan pada pesaing. Ini jadi satu sisi positif karena para pemain bisa menyuarakan pandangan kita tentang program latihan,” kata Aaron Chia dilansir dari BHarian.

“Sejak dia mengawali kariernya, kami sudah melihatnya lebih fokus pada hal-hal yang membangun kekuatan para pemain,” jelas pemain berusia 23 tahun ini.

“Dia sangat baik terhadap semua pemmain tapi ketika di lapangan, dia serius dan fokus pada latihan,” lanjut runner up All England 2019 ini.

Aaron/Wooi Yik tidak memiliki agenda di turnamen resmi BWF sampai akhir tahun ini akibat pandemi virus corona yang menangguhkan bulutangkis. Kendati BWF menggelar Denmark Open pada awal bulan ini, namun dia dan tim Malaysia tidak diturunkan.

Meski begitu, Aaron/Wooi Yik menggunakan waktu yang tersedia untuk mempersiapkan musim 2021. Di tahun tersebt, terdapat beberapa turnamen besar termasuk Olimpiade Tokyo, Piala Sudirman, Piala Thomas dan Kejuaraan Dunia.

“Kami tidak terlalu peduli dengan padatnya jadwal karena yang terpenting kami mempunyai waktu untuk melakukan persiapan. Saya kira adil untuk semua pemain,” ujarnya.

Aaron/Wooi Yik dipasangkan pertama kali pada 2017 lalu. Namun pasangan peringkat 9 dunia itu masih gagal meraih gelar di turnamen internasional. Mereka hanya berhasil lima kali mencapai final, termasuk saat jadi runner up di All England 2019.

Gelar juara teranyar yang mereka raih yakni medali emas pada ajang SEA Games 2019 di Filipina.