FOOTBALL265.COM - Ketua PBSI terpilih, Agung Firman Sampurna punya mimpi untuk mengembangkan cabor bulu tangkis nasional.
Salah satu visinya adalah membangun kerja sama erat dengan pihak swasta dalam membangun sports industri untuk kemandirian bulutangkis nasional. Agung menyatakan dukungan dan kerja sama dengan swasta sangat penting bagi pengembangan olahraga.
Oleh sebab itu, Agung ingin memberikan ruang yang lebih bagi pihak swasta dalam hal sponsorship maupun pengembangan bulutangkis.
"Salah satu misi yang ingin dicapai adalah peningkatan prestasi bulutangkis dengan kolaborasi kemitraan yang dilandasi rasa hormat," ucap Agung.
Ia menjelaskan pihak swasta dipersilahkan untuk masuk dan terlibat secara aktif dalam berkolaborasi dengan PBSI dengan pengelolaan bersama. Menurutnya, masing-masing pihak memiliki peran yang saling menghormati masing masing pihak.
Ia pun akan mendorong peran swasta yang lebih baik, dengan didukung sejumlah program. Seperti pemutakhiran tata kelola keuangan agar lebih transparan, akuntabilitas yang mendukung pengelolaan olahraga bulutangkis.
Adapun program lainnya adalah pemutakhiran sistem sponsor dan dukungan finansial. Ini dipandang penting untuk kemandirian dari olahraga bulutangkis.
"Dengan program ini akan berikan ruang PBSI seperti pendanaan kemandirian finansial sehingga dikelola secara profesional. Untuk itu penting adanya inovasi yang menuju sport entertaiment industry," papar Agung.
Tak hanya itu, terkait adanya anggapan soal tidak diperbolehkannya rangkap jabatan di organisasi yang dibiayai oleh Pemerintah, Agung Firman mengatakan dirinya tak akan terlibat dalam urusan mengelola keuangan.
Nantinya, soal anggaran di tubuh PBSI akan diserahkan kepada Manajer Eksekutif. Selain itu, program lainnya yang menjadi perhatian Agung terkait pemutakhiran sistem rekrutmen atlet, pengelolaan pelatihan, rekrutmen pelatih dan pengelolaan kompetisi.
Ke depannya Agung berharap adanya pengembangan dan pembinaan klub bulutangkis serta inovasi kekinian di PBSI, guna memperluas partisipasi masyarakat untuk pengembangan bulutangkis di Indonesia.