FOOTBALL265.COM - Berpeluang main kembali usai bebas dari hukuman, media China, Aiyuke, takuti hal ini dari eks pebulutangkis kebanggaan Jepang, Kenichi Tago.
Kenichi Tago diketahui tersandung kasus judi pada Oktober 2015 silam, dan akhirnya membuat Kepala Pelatih Nippon Badminton Association (NBA), Park Joo-bong mengeluarkannya dengan cara yang tidak hormat dari Timnas Jepang karena kerap kali mangkir latihan.
Selain itu, pebulutangkis tunggal putra Jepang ini dianggap memberikan pengaruh buruk kepada rekan-rekannya yang sedang berjuang untuk negara tercinta mereka.
Usut punya usut ternyata mangkirnya Kenichi Tago dari latihan karena ia kerap datang ke tempat perjudian ilegal di Jepang untuk berfoya-foya.
Hasil penyelidikan pun mengemukakan kalau Kenichi tak sendiri melakukan perjudian ilegal. Ia ditemani oleh pebulutangkis Jepang lainnya, yaitu Kento Momota.
Dugaan tersebut pun diperdalam dengan meminta keterangan dari berbagai pihak. Sebab penentuan keduanya mendapat sanksi atau tidak tergantung keputusan.
Pada April 2018, perjudian yang dilakukan keduanya mampu menghabiskan uang hingga miliaran. Hal ini berdasarkan media massa daring Jepang Asahi Shimbun.
Kenichi dikabarkan menghabiskan uang dari 20.000 yen (Rp2,5 juta) hingga 100.000 yen (Rp12 juta) dalam sekali kunjungan ke tempat yang terletak di daerah Sumida Ward.
Finalnya, Kenichi dan Kento Momota resmi diskors alias mendapatkan sanksi tegas dengan menghukumnya dilarang bermain untuk Jepang hingga waktu yang tak ditentukan oleh feredasi setampat. Sedangkan hukuman untuk Kento Momota hanya sementara, di mana pada Mei 2017 lalu, sanksinya dicabut.
Namun akhirnya NBA mencabut penangguhan tak terbatas Kenichi Tago pada tahun 2020 ini. Dari laporang media 360badminton yang disadur dari jiji.com, direktur pelaksana NBA< Kenji Zeniya mengungkapkan alasan mengapa hukuman untuk eks pebulutangkis 31 tahun itu akhirnya dicabut.
Menurutnya, Kenichi Tago telah berkontribusi dalam mempopulerkan olahraga bulutangkis melalui seminar, pembinaan dan interaksi online selama masa hukumannya. Alasan ini menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk mencabut hukuman tersebut.
Selepas hukumannya dicabut oleh NBA, Kenichi Tago berpeluang untuk kembali bermain di level internasional dan jika eks tunggal putra kebanggaan Jepang itu bermain lagi, media China menakuti strategi bertahan yang diterapkannya.
Media China membahas bahwa Kenichi Tago pernah menyampaikan pandangannya soal kemampuan bertahan yang baiklah yang penting ketimbang serangan, dan itulah yang menjadi kekhawatiran mereka.
Menurut media China jika Kenichi Tago kembali bermain dengan gaya permainan bertahan bisa menimbulkan ancaman yang baru bagi lawan-lawannya. Menarik untuk dilihat apakah akhirnya wakil Jepang memutuskan kembali bermain di level internasional? Atau malah sebaliknya?