FOOTBALL265.COM - Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins, menyampaikan permintaan maaf setelah semua pemain bulu tangkis Indonesia terpaksa mundur dari All England karena ketakutan akan virus corona.
Dilansir dari Jakarta Globe, seluruh tim Indonesia termasuk pemain dan staf pelatih diminta untuk melakukan karantina mandiri oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menyusul pemberitahuan dari Dinas Kesehatan Nasional Inggris.
Pemberitahuan tersebut dilakukan setelah salah satu penumpang yang berada dalam pesawat yang sama dengan tim Indonesia saat menuju ke Inggris positif corona.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins, mengungkapkan permintaan pada hari Kamis (18/03/21) setelah semua pemain bulu tangkis Indonesia terpaksa mundur dari All England.
Seluruh tim Indonesia termasuk pemain dan staf pelatih diminta untuk melakukan karantina mandiri oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia menyusul pemberitahuan dari Dinas Kesehatan Nasional Inggris (NHS.
Pemberitahuan tersebut menyusul hasil positif untuk penumpang dalam penerbangan Inggris yang sama dengan tim Indonesia.
Namun, BWF mengumumkan di situsnya bahwa keputusan untuk menempatkan pemain Indonesia dan pemain Turki dalam penerbangan masuk yang sama di bawah karantina berasal dari NHS.
“Baik BWF maupun Badminton England ingin mengklarifikasi bahwa keputusan untuk memberlakukan pemain dan rombongan tim Indonesia, dan sekarang [Neslihan] Yigit, untuk mengisolasi diri selama 10 hari dibuat secara independen oleh layanan Tes dan Jejak NHS,” kata federasi tersebut.
“Selanjutnya, BWF dan Bulutangkis Inggris tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti arahan NHS dan menarik peserta dari turnamen.
Ia menambahkan keputusan NHS adalah "final dan tidak dapat dinegosiasikan".
“BWF mengaku ikut merasakan frustrasi seperti yang dirasakan oleh para pemain, serta banyak pendukung Indonesia di seluruh dunia. Kami sangat bersimpati dengan apa yang telah terjadi dan mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada pemain Indonesia dan rombongan tim, serta Yigit dari Turki,”katanya.