FOOTBALL265.COM - Humas PBSI buka-bukaan soal kejanggalan di All England 2021, salah satunya tentu saja penetapan hakim garis asal Inggris dalam laga Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Kamis (18/3/21).
Ganda putra andalan Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, kala itu menantang wakil Inggris, Ben Lane/Sean Vendy. Entah mengapa, BWF justru memilih hakim garis yang juga berkebangsaan Inggris, yaitu Alan Crow.
Hal ini tentu tidak lazim lantaran pada umumnya hakim garis ditentukan secara netral, dengan kata lain bukan berasal dari negara yang tengah bertanding.
Bahkan, banyak yang berspekulasi bahwa Alan Crow berlaku tidak adil karena ia seringkali memberikan service fault untuk The Daddies dan tentu saja menguntungkan tuan rumah.
Mohammad Ahsan sampai mengeluarkan ekspresi frustrasi lantaran Alan Crow empat kali menganggap service-nya terlalu tinggi di gim ketiga. Beruntung, pasangan Indonesia berhasil menang tipis dengan skor 21-19.
Mengenai service judge , BWF dan Referee setuju itu ada kejanggalan dan Akan melanjutkan pemeriksaan.
— Rudy R. ( IG: rudy671367) (@RudyRoedyanto) March 22, 2021
Kejadian ini sempat mendapat respons pedas dari Ketua PBSI, Agung Firman Sampurna, dalam konferensi pers pada Kamis (18/3/21), setelah tim Indonesia dinyatakan Walk Out dari All England 2021.
"Service judge di sana menjatuhkan fault 11 kali terhadap Hendra/Ahsan. Service judge juga dari Inggris. Padahal, supaya objektif an biasanya service judge itu bukan bagian dari salah satu pemain yang bertanding," ujarnya.