FOOTBALL265.COM – Wafatnya legenda bulutangkis Indonesia, Markis Kido, membuat media China teringat dengan nasib pebulutangkis lain yang juga meninggal dunia karena serangan jantung.
Dunia bulutangkis Indonesia pada Senin (14/06/21) malam dikejutkan dengan kabar berpulangnya Markis Kido yang merupakan legenda ganda putra olahraga tepok bulu Tanah Air.
Informasi tersebut disampaikan mantan pebulutangkis tunggal putri, Yuni Kartika. Dia mengatakan Markis meninggal saat bermain bulutangkis di Tangerang.
“Iya, Markis meninggal karena serangan jantung pas lagi main bulutangkis,” tutur Yuni Kartika melalui pesan singkat kepada INDOSPORT.
Markis Kido kini telah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Kebon Nanas, Jakarta Timur hari Selasa (16/06/21). Markis Kido dimakamkan dalam satu liang lahad dengan almarhum ayahnya, Djumharbey Anwar.
Kabar ini langsung membuat banyak pihak terhenyak. Bukan hanya bagi bulutangkis di tanah air, namun juga berbagai media di luar negeri turut memberikan legenda yang memiliki tubuh berotot itu.
Salah satunya, media China, Aiyuke, menyebut bahwa kehilangan Markis Kido bagaikan sebuah ledakan karena karena Markis Kido sebelumnya diberitakan dalam kondisi sehat dan masih menyempatkan diri bermain olahraga tepok bulu.
“Ledakan! Kido meninggal karena serangan jantung dan telah memenangkan medali emas Olimpiade bersama Hendra (Setiawan),’ demikian bunyi headline media Aiyuke.
Membahas lebih lanjut mengenai penyebab meninggalnya Markis Kido, media tersebut juga menyebut sebelumnya ada pebulutangkis lain yang meninggal setelah serangan jantung.
Pebulutangkis yang dimaksud, yakni manta ganda putra asal Korea Selatan, Jeong Jae-sung. Diketahui Jeong Je-sung juga meninggal di usia muda, yakni 35 tahun, pada 9 Maret 2018 silam karena serangan jantung.
Kabar itu juga juga menjadi ledakan atau kejutan di dunia bulutangkis. Sebab Jung Jae-sung merupakan salah satu pemain andalan Korea Selatan semasa hidupnya.
Jung Jae-sung merupakan pasangan sehati Lee Yong-dae. Selama bermain bersama, keduanya panen gelar. Selama 6 tahun, antara 2006 dan 2012, Jung Jae-sung dan Lee Yong-dae berhasil meraih 27 gelar, termasuk medali perunggu Olimpiade 2012.