In-depth

3 Pasangan Ganda Campuran Penghalang Mimpi Praveen/Melati di Olimpiade 2020

Minggu, 4 Juli 2021 20:52 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Shi Tang/Contributor/Getty Images
Pasangan ganda campuran China, Wang Yilyu dan Huang Dongping. Copyright: © Shi Tang/Contributor/Getty Images
Pasangan ganda campuran China, Wang Yilyu dan Huang Dongping.
2. Wang Yilyu/Huang Dongping

Sektor ganda campuran merupakan salah satu harapan terbesar China untuk mendulang medali emas pada Olimpiade Tokyo yang berlangsung tahun depan. Apalagi mereka punya ganda campuran peringkat satu dan dua dunia, yakni Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yilyu/Huang Dongping.

Media China Aiyuke pun yakin kedua pasangan itu bisa merebut podium tertinggi di Olimpiade dan tak ragu menyebut Wang/Huang sebagai peraih medali emas nantinya.

Pasalnya, Wang/Huang sejak dipasangkan menunjukkan perkembangan signifikan. Sederet gelar sudah diraih pasangan itu, seperti Kejuaraan Asia 2019 dan 2018, Fuzhou China Open 2019, dan sejumlah kemenangan di turnamen BWF World Tour lainnya.

Namun penampilan keduanya yang brilian seringkali tertutupi oleh bayang-bayang rekan senegaranya, Zheng Siwei/Huang Yaqiong yang amat mendominasi.

Media China kembali mengingatkan perjalanan Wang/Huang di Asian Games 2018 lalu yang penuh dengan penyesalan. Saat itu, China yakin bisa mengunci medali emas usai Zheng/Huang merebut tiket final.

Namun, Wang/Huang malah tampil di bawah tekanan dan melakukan banyak kesalahan. Alhasil mereka hanya terhenti di semifinal usai kalah dari pasangan Hong Kong.

Kekecewaan itu tak membuat Wang Yilyu/Huang Dongping terpuruk. Malah penampilan mereka semakin menanjak dan mengamankan peringkat dua dunia.

Tahun depan pun akan menjadi pengalaman pertama Wang/Huang untuk berlaga di multi-event sekelas Olimpiade. Namun sederet pasangan ganda campuran dunia lainnya sudah siap mengadang langkah mereka untuk merebut gelar juara.

3. Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang)

© Naomi Baker/Getty Images
Pasangan ganda campuran Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, memegang trofi juara All England 2021 setelah memenangi laga final melawan Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo (Jepang) di Utilita Arena Birmingham, Minggu (21/3/2021). Copyright: Naomi Baker/Getty ImagesPasangan ganda campuran Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, memegang trofi juara All England 2021 setelah memenangi laga final melawan Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo (Jepang) di Utilita Arena Birmingham, Minggu (21/3/2021).

Pebulutangkis spesialis ganda asal Jepang yakni Yuta Watanabe berpeluang memecahkan rekor miliki legenda Korea Selatan yakni Kim Dong-moon andai bisa meraih gelar di All England 2021.

Pebulutangkis Yuta Watanabe diketahui bermain di dua sektor pada kejuaraan All England 2021, yakni ganda putra bersama Hiroyuki Endo, dan ganda campuran bersama dengan Arisa Hgashino.

Pencapaian pasangan Jepang satu ini sangat tidak bisa diremehkan. Mereka berhasil naik podium juara di All England 2021, terlepas dari absennya Praveen/Melati.

Secara peringkat, pasangan Yuta Watanabe/Arisha Higashino juga duduk di peringkat kelima dunia, satu strip di bawah Praveen/Melati.

Dari head-to-head, kedua pasangan sudah bertemu empat kali. Pertemuan pertama Yuta Watanabe dengan Praveen/Melati terjadi di Malaysia Masters tahun 2018 dimana dirinya bersama dengan Arisa Higashino harus menelan kekalahan dengan skor 23-25, 16-21.

Kemudian, ia kembali bertemu dengan pasangan ganda campuran no.1 Indonesia itu di Australia Open 2019, dimana Yuta Watanabe/Arisa Higashino lagi-lagi harus menelan kekalahan dalam pertandingan rubber game dengan skor 13 -21, 21-12, 17-21 atas Praveen/Melati.

Tetapi dalam dua pertemuan terakhir di Fuzhou China Open dan BWF World Tour Finals, Yuta Watanabe bersama dengan Arisa Higashino berhasil meraih kemenangan dan membalas dua kekalahan mereka sebelumnya.

Tren positif ini pun bisa dimanfaatkan oleh Yuta Watanabe/Arisan Higashino untuk menjungkalkan pasangan Praveen Jorgan/Melati Daeva andai keduanya bertemu di cabang bulutangkis Olimpiade 2020 nanti.