FOOTBALL265.COM - Pil pahit harus ditelah petenis asal Skotlandia, Andy Murray. Perjalanannya di Olimpiade Tokyo 2020 harus terhenti setelah tersingkir oleh pasangan Kroasia, Marin Cilic dan Ivan Dodig.
Di perempat final, eks petenis nomor satu dunia itu berpasangan dengan Joe Salisbury. Keduanya harus tunduk di set terakhir setelah mereka sempat unggul di set awal.
Semula, Murray diplot untuk kategori tunggal putra. Namun wakil kontingen Inggris itu kemudian mundur dengan alasan dibekap cedera paha ringan. Dirinya pun memaksakan diri untuk tetap berpartisipasi dalam kategori ganda putra demi mimpinya meraih medali emas.
Sayangnya, keinginan Murray harus kandas oleh pasangan pasangan Kroasia Marin Cilic dan Ivan Dodig. Setelah laga pahit tersebut, Murray mengungkapkan jika ia pesimis bisa kembali tampil di Olimpiade.
Setelah Olimpiade Tokyo 2020, ajang yang sama bakal digelar di Paris Prancis pada 2024. Di tahun tersebut usia Murray akan menginjak 34 tahun.
"Saya tidak tahu apakah saya akan mendapat kesempatan untuk bermain lagi. Saya menyukai setiap menit bermain di Olimpiade. Saya berharap hari ini bisa berjalan berbeda," kata Andy Murray dilansir dari Eurosport.
"Saya memiliki kesempatan lain dengan Joe untuk memenangkan medali, kami sangat dekat, dan itulah yang mengecewakan. Saya ingin melakukan beberapa hal berbeda dalam pertandingan untuk mencoba membantu lebih banyak. Sangat kecewa," cetusnya.
Kekecewaan Murray memang cukup beralasan jika kita melihat kiprahya selama mentas di ajang empat tahunan itu. Dia tercatat dalam sejarah sebagai satu-satunya petenis yang berhasil mempertahankan gelar pada kategori tunggal Olimpiade.
Dalam hajatan sebelumnya, Murray menyabet medali emas baik saat memenangkan gelar nomor satu di London 2012 maupun Olimpiade Rio 2016.