Kevin Cordon, dari Latihan di Gereja hingga Jadi Pebulutangkis Kuda Hitam di Olimpiade
Pandemi Covid-19 tak hanya mempengaruhi kinerja para atlet papan atas, Kevin Cordon pun turut menjadi imbasnya karena tempat latihannya terpaksa harus diubah menjadi rumah sakit darurat.
Namun kondisi tersebut tak menjadi penghalang bagi Cordon. Melansir dari laman Es Aleteia, ia memutuskan untuk berlatih di sebuah aula gereja paroki San Francisco de Asís di Zacapa.
“Suatu hari saya pergi melihat ruang tamu untuk mengukur ketinggian, cahaya dan ruangannya, yang memiliki ukuran yang sama dengan lapangan bulutangkis pada umumnya,” kata Kevin Cordon.
“Jadi saya menelepon ayah dan menjelaskan bahwa saya tak bisa kehilangan ritme permainan karena tidak tahu kapan turnamen dimulai. Dia mendukung saya, dan kemudian saya berbicara dengan walikota, polisi dan semua mendukung saya,” tukasnya.
Selain itu, pihak pemerintah setempat juga amat mendukung ide Cordon, dengan menyediakan semua hal yang dibutuhkannya agar tetap menjaga ritme permainannya hingga Olimpiade Tokyo.
Hal ini juga dibuktikan dengan sebuah unggahan Federasi Bulutangkis Guatemala, yang menceritakan bahwa Kevin Cordon telah berlatih di gereja sejak Agustus 2020.
“Pemain bulutangkis Kevin Cordón memiliki waktu dua bulan untuk mencari rekondisi fisik agar bugar untuk musim 2021, di mana Olimpiade Tokyo dijadwalkan berlangsung.
Zacapaneco telah pindah ke pusat pelatihan yang telah dikondisikan untuk mencapai pengkondisian fisik dan mental peraih medali Guatemala, yang menempati peringkat di antara pemain bulutangkis terbaik di benua itu dan masuk dalam daftar 50 besar di dunia.
"Federasi #BadmintonGuatemala senang dengan jerih payah yang dilakukan oleh atlet nasional, sehingga para pemain Bulutangkis dapat kembali ke lapangan setelah lima bulan tidak aktif akibat pandemi Covid-19,” tulis pernyataan tersebut.
Sekadar informasi, jika Kevin Cordon mampu mengalahkan Viktor Axelsen, maka ia akan melawan pemenang dari duel antara Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) vs Chen Long (China) di babak final tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020, Senin (02/08/21).