Dulu Dipermalukan Wakil Indonesia, Tunggal Putra Ini Jadi Pelatih Andalan di Asia

Rabu, 25 Agustus 2021 13:39 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© badmintonasia.org
Pelatih bulutangkis Kazakhstan, Askar Ormanov (tengah) saat memberikan instruksi Copyright: © badmintonasia.org
Pelatih bulutangkis Kazakhstan, Askar Ormanov (tengah) saat memberikan instruksi

FOOTBALL265.COM – Pebulutangkis tunggal putra, Askar Ormanov, yang 10 tahun lalu pernah dipermalukan wakil Indonesia, kini menjadi pelatih andalan di Kazakhstan. Siapakah dia?

Kazakhtsan sebagai negara bekas bagian Rusia belum menjadi pusat kekuatan bulutangkis. Negara ini baru lahir ketika Rusiabubar pada tahun 1991.

Namun negara ini mulai menjadikan bulutangkis sebagai salah satu olahraga populer, di belakang sepak bola, gulat, tinju dan atletik yang konsisten berpartisipasi di Olimpiade.

Hal ini tak lepas dari peran Askar Ormanov yang merupakan mantan juara tunggal tunggal dan ganda nasional bersama Artur Niyazov pada tahun 2008 dan 2009 silam

Perlu diketahui, Ormanov pernah menjadi sorotan di di Indonesia. Pasalnya, dia pernah dipermalukan wakil Merah Putih saat mengikuti Indonesia International Challenge 2011.

Berhadapan dengan pemain profesional Siswanto, Ormanov menelan kekalahan dramatis secaara straight game dengan skor 8-21, 6-21, hanya dalam waktu 20 menit saja.

Melupakan kisah yang memalukan tersebut, Ormanov justru menjadi pionir didalam mengembangkan bulutangkis dengan menjadi pelatih di Kazakhstan.

Dilansir dari Badminton Asia, Ormanov pada bulan Juli 2021 lalu telah memegang sertifikat pelatihan BWF Level 1 dan Level 2 dan jika berhasil dia akan segera diakui sebagai pelatih BWF Level 3. 

Ormanov meraih kedua status kepelatihannya di Kuala Lumpur. Ibu kota Malaysia ini juga akan menjadi tempat bersejarah baginya jika dia berhasil mendapatkan sertifikat kepelatihan Level 3-nya.

Sertifikat tersebut didapat saat dia menjadi salah satu kandidat kursus pelatihan BWF Level 3 pertama yang diselenggarakan oleh Badminton Asia. Proyek percontohan, yang pertama di dunia, diadakan di Cyberjaya, Malaysia.

Ayah empat anak ini merupakan sosok yang sangat populer di turnamen bulutangkis, terutama di Badminton Asia. Dia dan Bulutangkis Kazakhstan kerap mendapat bantuan dari Badan Bulutangkis Asia untuk membawa permainan ke level yang lebih tinggi.

Berkat kiprahnya yang sangat besar itu, pria berusia 37 tahun itu tidak hanya menjadi pelatih bulutangkis nasional tetapi juga manajer umum Federasi Bulutangkis Kazakhstan.