Richard Mainaky Pensiun, Pelatih Ganda Malaysia Beri Penghormatan

Rabu, 8 September 2021 18:46 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Prio Hari Kristanto
© Roihan Susilo Utomo/INDOSPORT
Pelatih ganda putra Malaysia asal Indonesia, Flandy Limpele, memberikan penghormatain kepada rekannya Richard Mainaky yang pensiun sebagai pelatih. Copyright: © Roihan Susilo Utomo/INDOSPORT
Pelatih ganda putra Malaysia asal Indonesia, Flandy Limpele, memberikan penghormatain kepada rekannya Richard Mainaky yang pensiun sebagai pelatih.

FOOTBALL265.COM – Pelatih ganda putra Malaysia asal Indonesia, Flandy Limpele, memberikan penghormatain kepada rekannya Richard Mainaky yang pensiun sebagai pelatih.

Richard Mainaky berencana untuk pensiun. Rencananya akhir bulan ini akan jadi saat terakhir baginya mengabdi di Pelatnas PBSI. Sontak kabar tersebut langsung menyedot perhatian banyak pihak termasuk Flandy Limpele.

Bagi Flandy Limpele, Richard Mainaky memiliki peran yang sangat besar bagi keberlangsungkan karier Flandy ketika masih aktif bermain bulutangkis.

Tak heran jika keputusan pelatih ganda putri pensiun sebagai pelatih membuat Flandy Limpele yang memenangkan medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 bersama eng Hian itu tersentuh.

Melalui unggahan di Instagram, Flandy Limpele memberikan penghormatan untuk Richard Mainaky.

“Saya mengucapkan selamat pensiun, nikmati “waktu pensiun” dan terima kasih untuk segalanya buat kak Richard Mainaky,” tulis Flandy Limpele dinukil dari Badminton Planet.

Flandy Limpele mengenang jasa Richard Mainaky yang memintanya berpasangan dengan Vita Marissa di usianya yang sudah tidak lagi muda.

Flandy/Vita pun tampil bersama di Olimpiade Beijing 2008 yang merupakan penampilan keempatnya di ajang olahraga empat tahunan itu.

“Sedikit flashback, sempat berencana gantung raket tahun 2005, dia (Richard) memberi saya kesempatan bermain di ganda campuran dengan Vita Marissa yang saat itu tengah mencari pasangan,” lanjut Flandy.

“Meskipun saat itu saya sudah 32 tahun, saya merasa diberi napas untuk memperpanjang karier saya di pelatnas dan membuat pencapaian di usia yang tidak muda lagi,” jelasnya.

“Olimpiade 2008 merupakan Olimpiade keempat saya sampai akhirnya saya menyudahi karier saya di usia 37 tahun. Saya pikir saya merasa sangat beruntung dan diberkati saat itu.”